Pernikahan adalah moment sekaligus komitmen di mana kamu hanya akan jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama. Untuk laki-laki istimewa yang bernama suami. I love you so much.

Hari ini tepat lima tahun usia pernikahan kami. Fifth wedding anniversary :)

Tak terasa waktu berjalan dengan cepat. Meski lima tahun bukanlah waktu yang lama. Tetapi bagiku juga bukan waktu yang sebentar. Mengingat ada banyak sekali setapak-setapak yang sudah kami lalui bersama untuk berproses dari 0 hingga bisa maju satu langkah lebih baik. Lebih baik dari kemarin. Lebih baik dari waktu ke waktu. Insyaa Allah.

Kau tahu, sayang? Bahkan kata-kata pun tak bisa mengukur seberapa dalam perasaanku untukmu. Semoga kamu tetap menjadi imam terbaik bagi istri dan anakmu. Suami shaleh yang akan membawaku serta ke Jannah-Nya. Teruslah menjadi baik dari waktu ke waktu. Jangan bosan membimbingku walau kadang kita berseberangan arah.
Selamat merayakan ulang tahun pernikahan kita yang ke-5. Mengulang tanggal 04 Agustus di lima tahun silam. Dan di setiap tahun aku ingin tetap menjadi pengantinmu, seperti saat awal kita resmi sebagai pasangan suami istri di usia yang terbilang muda.
Mereka bilang kita hanyalah bocah yang terburu-buru menikah. Tetapi kata mereka taklah merubah apapun saat hati kita sama-sama yakin untuk melangkah bersama. Mengisi ruang kosong di dalam sana dengan cinta, cinta yang semoga senantiasa menyertakan Allah di dalamnya.
Selamat ulang tahun pernikahan, sayang. Maaf jika aku terlalu merepotkanmu selama ini. Maaf jika aku sering cerewet. Maaf jika aku kerap marah. Maaf untuk segala hal yang mungkin pernah menyakiti setiap inci dari tubuh dan perasaanmu. Sungguh, ada waktu di mana aku menatap wajahmu dengan perasaan sulit dijelaskan. Merasa betapa Allah memiliki rencana terbaik mengapa kita dipertemukan dan begitu dimudahkan untuk melenggang ke pernikahan.
5 tahun bukan waktu yang sebentar bukan? Tetapi juga belum lama. Siapa yang tahu bahwa kita sudah melewati banyak sekali kisah jatuh-bangun, suka-duka, tangis-tawa, ngambek kemudian berdamai lagi, marah kemudian romantis kembali, bahkan setelahnya kita menjadi lebih akrab. Lebih hangat.
Terima kasih untuk 5 tahun ini pun tahun-tahun yang akan datang. Hingga rambut kita sama-sama memutih. Sampai kita dapat mencium keriput di wajah masing-masing sebagai bagian dari perjuangan panjang kita. Kisah kita.
Maka menualah bersamaku, maka akan kutemani engkau hingga di hela nafas terakhirku.
Menualah bersamaku, sebab takkan kau dapati sosok lain yang akan menemanimu berjuang semanis aku membersamaimu.
Menualah bersamaku, agar aku bisa terus memelukmu di setiap pergi dan pulangmu.. mencari nafkah untuk kehidupan yang kita besarkan ditengahi anak-anak yang sudah lahir, atau akan terus lahir.
Menualah bersamaku, sebagai cinta terakhir yang akan kubawa hingga ke Jannah-Nya.
Menualah bersamaku, agar terus lahir puisi cinta yang tak perlu tinta untuk bisa sampai kepadamu.
Terima kasih pada Allah yang telah menjodohkan kita, di dunia hingga di akhirat. Dan semoga tergapailah rumah tangga yang Sakinah, Mawaddah, Warahmah untill Jannah. Aamiin aamiin aamiin. Insyaa Allah.

Tak ada perayaan besar. Tak ada kue dengan lilin berangka 5. Tak ada sekuntum mawar. Pun tak dinner romantis. Kita hanya merayakannya dengan cara sederhana. Yaitu memeluk satu sama lain, dengan doa-doa yang juga ikut bergelayut di pundak masing-masing. Doa terbaikmu untukku, doa terbaikku untukmu. Doa terbaik kita untuk : kita.

Lima tahun dibanding mereka yang telah menikah selama belasan dan puluhan tahun, mungkin belum ada apa-apanya. Tetapi terima kasih sudah membersamai langkahku hingga detik ini. Walau pernah kita sama-sama saling memunggungi, terima kasih untuk mau mengerti dan kembali lagi dan lagi. Terima kasih telah banyak memaklumi tanpa syarat.

Terima kasih sudah sangat sabar menghadapi karakterku yang belumlah sempurna baik. Tetapi aku tahu kau bahkan tak pernah memintaku untuk menjadi sempurna dalam banyak hal. Maka terima kasih pula untuk itu. Ke depannya aku hanya ingin terus menjadi yang terbaik bagimu dan bagi anak kita. Sekali lagi, terima kasih untuk banyak hal yang tak mampu terucap satu persatu. Banyak hal yang tak memerlukan kata panjang lebar, karena hati kita sama-sama tahu.

"I want to spend my lifetime loving you
If that is all in life I ever do
I will want nothing else to see me through
If I can spend my lifetime loving you ..."

Magelang, 04 Agustus
Copyright : @bianglalahijrah_

0 Komentar