Kali ini hujan mengguyur kerinduanku. Meninggalkan basah yang gigil dalam kuyup. Ah, salju pun tetap dingin meski tak sebasah hujan. Dan senja, tengah asyik sembunyi di balik wajah langit. Tidak, sesekali tidak! Sebab memang belum waktunya ia hadir. Hari masih siang di tengah rinai hujan yang mendadak deras, yang turun dari sekumpulan kapas putih bernama awan.

Sementara.. bukan hanya kerinduan itu yang meringkuk gigil kedinginan, aku pun sama. Merindu sesuatu yang saat ini mengorek makna dari untain aksara yang kuciptakan. Menari dan mencumbui harumnya lewat nada jiwa yang menyenandungkan banyak kata. Kata yang menjelma jiwa, dan jiwa yang menjelma kata. Hingga larut, hingga hujan berhenti menumpahkan air, hingga salju tak lagi menjelma dalam warna putih, dan senja tetap senja. Pada waktunya, kata ini kan menjelma senja diusiaku yang juga senja. Ah, entahlah!

©yusniaagussaputri. 28102013, Magelang.

0 Komentar