Mengunjungi laman dari beberapa teman yang dulu pernah membersamai diri tatkala awal menjajaki dunia literasi, tiba-tiba menarik rasa rindu keluar dari tempatnya. Lama tak saling sapa, lama tak bertukar kabar, sebab satu sama lain telah disibukkan dengan kehidupan masing-masing. Aku tergelitik untuk berkunjung ke website Pakde Cholik founder dari komunitas Warung Blogger, sayangnya website tersebut sudah tak lagi tersedia.

Menilik ke belakang, sembilan tahun berjalan. Dari awal ngeblog yang didorong oleh seorang teman, masih amatir sekali saat itu. Menulis pun belum sebaik sekarang. Butuh waktu bertahun-tahun dalam berproses, menemukan ciri khas sampai pada niche yang sesuai dengan kepribadian diri. Selama itu, berkali-kali pula hibernasi karena kehidupan nyata menyedot nyaris seluruh perhatian.

Dari alasan capek, bentrok waktu, sarana tak memadai, alhamdulillah tetap bisa survive hingga hari ini.

Bisa dikata, apa yang kutulis mulai memiliki karakter khasnya sejak 2014 silam.

Beberapa postingan lawas sebelum itu juga masih ada, sengaja tak semua dihapus dari peredaran, agar ada jejak yang bisa dilihat sebagai perbandingan betapa diri terus bertumbuh.. berprogress.. dari tahun ke tahun.

Semakin sering menulis, banyak membaca, maka akan semakin baik pula kita dalam meramu tulisan. Ada banyak hal yang bisa dibagi dan diurai, jika lisan tak mampu mengutarakan, maka semua dapat terwakilkan melalui tulisan.

Barangkali, itu mengapa.. hingga detik ini aku masih terus menulis walau sempat tertidur beberapa kali. Maju mundur, jatuh ke bangun. Sebab menulis adalah suara-suara yang tak bisa kuucapkan leluasa, aku sendiri bukan pembicara lihai yang bisa menguasai pembicaraan tanpa tersendat atau bahkan kehilangan kata. Karenanya aku menulis.

Pakde Cholik dan Warung Blogger bukan komunitas literasi pertama yang kuikuti pada waktu itu. Tetapi satu-satunya komunitas khusus blogger yang hingga hari ini memberikan kesan mendalam bahwa jauh sebelumnya, aku diberi kesempatan mengenal sosok-sosok inspiratif. Wadah untuk belajar lebih baik. Teman-teman luar biasa yang juga terus melalui banyak proses kreatif dan tetap bertahan menekuni dunia literasi digital ini.

Rasanya, aku sungguh-sungguh sedang dirundung rindu..

Pada sembilan tahun lalu, seseorang yang begitu berapi-api untuk menjadi sosok yang berdikari dengan karyanya.

Seorang yang pernah digelari "penulis picisan" sebab belum satu pun karya yang berhasil terbit dan menembus media pada masanya.

Seseorang yang dikelilingi banyak teman-teman luar biasa dari berbagai wilayah dan kalangan

Seseorang yang begitu senang belajar, mengamati, memodifikasi ilmu yang didapat dan bertumbuh bersamanya

Sembilan tahun lalu, ketika awal memulai menjadi refleksi untuk terus berproses menjadi lebih baik lagi

Tak mengapa terkesan lambat

Tak mengapa seolah tertinggal beberapa langkah ke belakang

Setiap orang memiliki waktunya untuk bersinar, sewaktu-waktu kadang pula bisa meredup, tetapi selama keyakinan masih dimiliki.. selama ikhtiar tetap terayun bersama langkah, pada akhirnya setiap kita akan sampai di tujuan masing-masing

Untuk orang-orang yang pernah membersamai dan melihatku bertumbuh, berproses, dari masa ke masa. Terima kasih pernah hadir dan mengisi.

Tak muluk-muluk, selama apa yang ditulis mendatangkan manfaat. Apapun medianya, di sana aku akan menulis.

Teruntuk setiap hal yang berlalu namun juga selalu dirindu, pengalaman dan teman adalah sepaket kenangan yang akan selalu dibawa sampai kapanpun.

Salah satu pesan Pakde yang menyulut semangat dalam diri untuk tetap produktif hingga seterusnya ..



_______________________


Magelang di pagi hari yang dingin, 14 Januari 2021

copyright : www.bianglalahijrah.com

0 Komentar