Masih kepikiran ukhty Khalifah Hisyam. Sahabat maya yang baru kukenal beberapa bulan belakangan, namun ternyata sudah kembali ke pangkuan-Nya jum'at lalu, dalam keadaan sujud shalat tahajjud. Masyaa Allah, bergetar mengetahui bagaimana keadaan beliau saat dipanggil oleh Pemilik Kehidupan.

Ukhty Ifa (panggilan akrabnya) yang memberi pelajaran berarti, penuh hikmah, bukan hanya untukku melainkan semua orang yang mengenalnya. Pun setelah kabar meninggalnya beliau tersebar di Facebook.. banyak teman-teman yang tadinya belum mengenal beliau, sengaja stalking di akun facebook Ukhty Ifa yang sampai kemarin sore masih dipenuhi dengan ucapan belasungkawa.

Bahkan aku menangis. Saat menulis kabar kepergian beliau di wall Facebook yang insyaa Allah meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. Aamiin.

Semoga Allah tempatkan engkau di Jannah terbaik-Nya. Ukhty Ifa, baru sebulan yang lalu aku tahu kalau ia tengah menulis sebuah buku yang berisi perjalanan hidupnya. Muslimah bercadar yang tetap istiqomah kendati tinggal di negara dengan minoritas muslim demi menuntaskan studynya di luar negeri.

Dari kisahnya pula aku belajar. Tentang semangat menuntut ilmu, memperjuangkan pendidikan.

Ahh, aku tak tahu banyak tentangmu ukh. Tapi yang kutahu, engkau adalah muslimah istimewa yang diistimewakan Allah hingga saat ajal menjemputmu. Allah memanggilmu dengan cara yang sangat istimewa. Mashaa Allah. Semoga kami dapat mengikuti jalanmu. Aamiin.

*** 

Kematian adalah guru berharga. Guru yang akan menyadarkan kita bahwa kenikmatan di dunia bukanlah tujuan dan inti dari segalanya. Dunia hanya pelabuhan sementara. Ada kehidupan kekal yang telah menanti di ujung waktu kita. Tak satu pun dari kita dapat mengetahui tentang kapan waktu itu akan tiba.

Beruntunglah orang-orang yang dipanggil oleh Allah dalam keadaan baik dan di tempat yang baik pula. Di mana keluarga, sanak, anak, sahabat, mengelilingi dengan doa dan keikhlasan. 

Aku jadi ingat kata-kata Ustadzah Nurjannah, 'orang yang hebat adalah orang yang bisa merancang kematiannya'. Ini yang masih kupelajari sampai sekarang.. bagaimana cara merancang kematian? Mempersiapkan diri? Iya, mempersiapkan diri dengan bekal akhirat sebaik-baiknya.

Tak mudah, tetapi semoga istiqomah.

Allah, masih berkaca-kaca rasanya. Beruntung sekali saudariku Khalifah Hisyam. Tersenyumlah di syurga-Nya ukh. Sebab engkau meninggalkan ilmu yang tak putus-putus mengalirkan pahala jariyah untukmu. Ilmu yang bermanfaat dari hamba Allah yang istimewa. Ilmu yang akan melapangkan dan menerangi kuburmu selalu. Insyaa Allah :')

Semoga Allah memanggil kita di tempat terbaik dan di waktu-waktu yang baik pula. Aamiin.

0 Komentar