Aku rindu pada senja yang membiaskan rona jingga nan indah. Senja yang selalu mampu menumbuhkan rona-rona bahagia. Senja yang senantiasa hadir sebagai teman. Mengapa senja kali ini berbeda? Atau barangkali aku sendirilah yang berbeda. Aku rindu senjaku pada langit itu. Senja yang tahu bahwa aku selalu menunggunya di waktu yang sama. Senja yang juga setia. Senja yang tak pernah lupa dan terlambat. Sebab ia tak mau membiarkanku menunggu terlalu lama.

Aku menghitung berapa lama waktu yang telah berlalu dan tak juga membuatku puas. Ternyata senjaku memudar. Aku tak lagi menikmati biasnya yang merona jingga dalam rupa menawan. Aku rindu saat berbagi senyum dengan senja. Senja yang dapat merasakan apa yang aku rasakan saat ia hadir. Aku rindu berbagi kisahku pada sepotong senja dan angin yang berhembus pelan. Aku rindu. Senja... Tahukah kamu? Aku menantimu di jejeran waktu yang sama. Tak lupa. Tak pernah terlambat.

0 Komentar