Bismillah... Sudah lama sekali ya rasanya tak posting. Kebetulan modem sedang koma tepat di musim paceklik, saat ini pun aku tengah mendarat dengan nyaman di sebuah warnet. Hihihi... Bagaimana kabarnya sehabat? Rindukah padaku? *Ge-er! Tak apa-apa, tapi entah mengapa aku sendiri rindu pada kalian yang tak kukenali yang sering berkunjung ke rumah keduaku ini. Maaf, tak ada suguhan istimewa yang mengenyangkan kecuali untaian aksara yang menjadi bukti hadirku selama ini. Hadirku yang ingin berbagi kesah maupun hikmah agar dapat diambil sebagai ibrah untukmu dan untukku. *Barangkali begitu, kurang lebih. :)

Sebenarnya ada banyak sekali hal yang ingin kutulis di label "buku harian"ku yang ada di blog ini, sayangnya keadaan sedang tak memihak sangat. Modem kehabisan pulsa tepat di hari-hari yang kerap disinggahi beragam kejadian unik nan menggemaskan. Tak apa-apa yang penting sekarang bisa nulis curahan hati yang barangkali tak terlalu bermakna dan penting, hanya untaian kata yang menjelma dari setiap rasaku. *Puitis lagi! O ya sahabat, aku tengah bahagia sekaligus dirundung kesedihan. Dua hal yang datang bersamaan dan membuatku seperti orang yang linglung, Nah lho? Tak penting. Abaikan! Aku sampai bingung mau curcol apa? Kelamaan nggak nulis sih. Beberapa postingan lalu pun hanya tulisan usangku yang ada di note facebook yang sengaja kucopas di sini, sekedar menuhin entri dan biar kelihatan tetap eksis sebagai Emak Blogger. ^_^

Sahabat, sebenarnya lebih banyak kesedihan yang merundungku beberapa akhir ini. Ditambah lagi dengan emosi yang pasang surut, beginilah kalau jiwa dan raga sudah sampai di puncak rasa lelah, semua rasanya seperti mau runtuh. Sumpek, mau nangis, capek, marah, kesal, jenuh, pokoknya semua yang nggak enak-enak menyatu jadi satu. Masalah di rumah, di kios, dengan beberapa orang tak penting namun mendadak penting dengan kelihaian mereka yang memancing masalah, lalu pekerjaanku di Paud. Kata Ibu, jangan mengeluh.. nikmati saja.. memang begitulah kalau jadi ibu rumah tangga dengan seabrek kewajiban dan rutinitas di luar rumah. Jalani saja selagi semua tak terbengkalai. Bagaimanapun kewajiban dari amanah yang telah diemban di luar sana, kewajibanku di rumah tetap tak boleh dinomor duakan, ditigakan, atau ke sekian. Beberapa hari ini pun aku sering tepar membahana *ala Syahrono jika sudah sangat lelah dengan aktivitasku seharian.. setiap hari.. Ah! Semangat! Semangat! Insha Allah lelah ini takkan sia-sia di sisiNya. Semoga saja lelah ini bisa jadi BCA untukku, "Bank Cicilan Akhirat". Asiikkk.. Aamiin Allahumma Aamiin. ^_^

Sahabat, aku juga tengah gusar dikarenakan event menulis yang kuadakan belum menunjukkan kemajuan pesat yang membahagiakan, naskah yang masuk masih sedikit. Padahal naskah yang akan diambil setelah diseleksi nantinya ada 50 naskah, lah iki 50 mawon dereng onten *Jawanya keluar. Ya Rabbi, tak berharap banyak atas event yang tengah kuselenggarakan ini. Hanya berharap agar peserta bisa lebih banyak dari event-event lalu dengan jumlah peserta 100 ke atas, bisa memberikan manfaat yang lebih baik dari buku-buku sebelumnya, dan harapan-harapan yang hanya Kau yang tahu. Semoga esok hingga hitungan jam menuju deadline akan semakin banyak naskah yang masuk. Aamiin. *Dilemanya PJ event. ^-^'

Hemm, sedikit lega bisa ngecurcol lagi.. walau ada beberapa point besar yang mengganjal di hati dan tetap tak bisa kubagi di sini. Semoga saja semua kegandrungan, masalah yang ada bisa terselesaikan dengan baik. Pekerjaan dan kewajibanku bisa tetap tuntas tepat waktu, dengan baik dan memuaskan untuk semua orang bukan hanya untuk diriku sendiri. Aamiin. Sahabat, sepertinya kalau sedang di masa-masa gerah seperti ini sudah harusnya refreshing ke tempat-tempat yang dapat membuat otak maupun otot yang tegang kembali kendur dan santai seperti semula. Benarkan? Semoga nanti jika sudah ada waktu luang bisa bulan madu lagi sama suami, meremajakan cinta dan rasa yang ada di antara kami agar tetap sama seperti saat mula cinta memautkan kami dalam ikatan yang suci ini. Jadi teringat kalimat ini, 'jatuh cinta itu mudah, tapi tak semudah membangun cinta'. Ya benar sekali, bagaimana caranya agar kami bisa tetap kompak dan mesra seperti masa-masa pengantin baru dengan kian memahami satu sama lain dari waktu ke waktu. Menjadi pribadi yang baik shaleh/shalehah bagi diri masing-masing dan selaku pasangan, juga menjadi orangtua yang baik bagi anak-anak kami tentunya. Sahabat, saya tengah ikut program kehamilan lagi. Mohon doanya ya.. pengen punya anak kembar rasanya walau banyak yang bilang kalau satu saja sudah repot. Tapi tak apa-apa kan? Anak juga rezeki, aku percaya bahwa ungkapan 'banyak anak, banyak rezeki' masih berlaku bagi mereka yang percaya bahwa Allah takkan menyia-nyiakan nyawa setiap makhluk yang ia ciptakan. Karena setiap makhluk sudah ditentukan rezekinya masing-masing. :)

Sahabat, di tengah kesibukan aku masih tetap aktif menulis. Saat ini selain berusaha merampungkan "diary perjalanan hidupku", aku dan suami juga sedang menyusun konsep nulis buku bareng dengan tema '.......' masih dirahasiakan, nanti jika sudah tahap editing atau launching dengan senang hati akan kukabari pada sahabat semua. Sahabat, banyak yang mencibir bahwa nikah muda itu selalu dekat dengan kesan kurang positif, di sini kami 'aku dan suami' benar-benar tertantang untuk merubah paradigma dan pendapat itu menjadi sesuatu hal yang patut diyakini maupun diperjuangkan oleh banyak orang. Dan kami juga punya motto yang sama "MENIKAH DI USIA MUDA, SUKSES DI USIA MUDA!" ya, inilah motto kami berdua dalam mengarungi bahtera rumah tangga yag baru memasuki tahun kedua. Kami pasangan muda yang optimis sukses di usia muda dengan tetap berbimbing tangan dan saling menguatkan di bawah naungan ridhoNya. 

Sahabat, tekadkan dan camkan ini.. "Menikah di usia muda! Sukses di usia muda!" 
Selamat sore... :)

2 Komentar

Assalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)