Aku ingin diam, tetapi aku tidak punya pilihan untuk diam dan bagaimana diam yang baik untuk situasi sulit seperti saat ini.

Menyesalkah? Meski ini konsekuensi yang memang sudah jelas ada sejak awal keputusan ini. Aku menawar pendapat dan jalan keluar yang ada di diriku sendiri dengan kata 'bagaimana' dan 'seandainya'. Tadi malam aku sempat berpikir, jika saja Tuhan memberiku pilihan hidup atau mati, maka aku akan mengambil kematian sebagai pilihan terakhirku. Tetapi hatiku sendiri mulai mencari celah untuk menasehati diri. Bukan ini tujuan Tuhan mengirimku sebagai manusia yang hidup di muka bumi. Allah mungkin telah menggoreskan nasib baik yang mensyaratkan derita sebagai jalan yang harus aku tempuh terlebih dahulu.

Sisa tangis semalam dan tadi pagi masih tersisa, cukup hatiku yang mengerti. Bahwa ini adalah salah satu cara Allah menunjukkan sayang dan perhatianNya kepadaku. I can do it!!!

©Magelang, 25042013.

0 Komentar