Sajak Oktober
I.
Jejakmu hilang kala gelaga pekat menyapa
Jejakmu hilang kala gelaga pekat menyapa
Melebur, lenyap dalam bias rona jingga
Menyerah pada waktu yang memasang mundur adamu pada batas
cakrawala
Kau pun hanya pasrah
Sementara malam tidak mengalah
Menyingkirkanmu bagai hilang melepuh
II.
Tercekik dalam sudut malam
Tercekik dalam sudut malam
Terseret di antara ranting-ranting di sudut purnama
Mana jalan dan mana jurang?
Semua padu dalam kenestapaan
Hening. Gelap.
Hanya angin yang mengerti
Walau aku tidak menjerit, mengiba.
III.
Dari lembah tandus yang terhampar nanar dalam kelam
Dari lembah tandus yang terhampar nanar dalam kelam
Harapanku!
Sekeping asa yang merambah dari wajah malam
Mencari cela cahaya dalam temaram
Betapa luka dalam menemukan cita
Tidak lagi dapat tereja oleh
kata, hanya bungkam!
IV.
Saat embun pagi masih tanpa irama yang sama
Tidak kudapati lagi rona indahmu di sana
Yang tersisa hanya puing-puing kenangan yang hampa
Hingga aku hanya terpaku diam merana.
0 Komentar
Assalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)