Man Jadda Wa Jada ( Karena-Nya Aku Menulis )
Alhamdulillah... Syukur senantiasa aku panjatkan kepada Illahi, yang telah memberikan begitu banyak kemudahan serta kejutan tidak terhingga, lewat semua apa yang telah mendera hidupku selama ini. Ia yang berarti hikmah. Subhanallah.
Sebelumnya, pernah beberapa kali aku dilanda krisis semangat. Rapuh. Seakan tidak ada lagi harapan untuk melanjutkan semua mimpi yang sejak dulu tertanam begitu kuat pada jiwaku. Dan mungkin, tangan Tuhan yang telah membimbing hatiku. Kuat di atas segalanya. Tentu saja. Bukan berarti aku harus menyerah kalah begitu saja pada keadaan, ini hanya langkah awal dan belum ada apa-apanya. Bukankah bayi yang baru lahir tidak dapat langsung berjalan apalagi untuk berlari? Seperti itulah aku saat ini. Merangkak tertatih untuk belajar mengeja hikmah dari setiap kejadian yang diberikan Tuhan untukku. Yang kusadari, bahwa Ia menyayangiku. Ia menginginkanku kuat dan menjadi sosok muslimahNya yang lebih tegar. Ia begitu banyak membantuku dalam segala hal. Menyesal saat pernah terlintas di pikiranku, bahwa Tuhan tidak adil atas kehidupan yang Ia berikan untukku. Tapi nyatanya? Argument itu salah besar. Sangat salah.
Walau begitu banyak masalah dan ujian yang menerpa hidupku, ternyata Ia mengirim banyak bala bantuan dari arah yang tidak pernah terfikir olehku. Dari arah yang tidak pernah kuketahui. Dari arah yang tidak terduga. Sedikit demi sedikit aku pun kembali belajar untuk bersyukur dan mengeja nikmatNya. Lagi dan lagi, aku hanya bisa diam dengan hati yang tidak henti-hentinya berucap syukur, "Terima kasih, Allah. Terima kasih untuk nikmat yang senantiasa Engkau berikan. Meski terkadang aku lah yang tidak dapat membaca hikmah dari semua hal yang pernah terjadi, begitupun takdir dariMu."
Sebelumnya, pernah beberapa kali aku dilanda krisis semangat. Rapuh. Seakan tidak ada lagi harapan untuk melanjutkan semua mimpi yang sejak dulu tertanam begitu kuat pada jiwaku. Dan mungkin, tangan Tuhan yang telah membimbing hatiku. Kuat di atas segalanya. Tentu saja. Bukan berarti aku harus menyerah kalah begitu saja pada keadaan, ini hanya langkah awal dan belum ada apa-apanya. Bukankah bayi yang baru lahir tidak dapat langsung berjalan apalagi untuk berlari? Seperti itulah aku saat ini. Merangkak tertatih untuk belajar mengeja hikmah dari setiap kejadian yang diberikan Tuhan untukku. Yang kusadari, bahwa Ia menyayangiku. Ia menginginkanku kuat dan menjadi sosok muslimahNya yang lebih tegar. Ia begitu banyak membantuku dalam segala hal. Menyesal saat pernah terlintas di pikiranku, bahwa Tuhan tidak adil atas kehidupan yang Ia berikan untukku. Tapi nyatanya? Argument itu salah besar. Sangat salah.
Walau begitu banyak masalah dan ujian yang menerpa hidupku, ternyata Ia mengirim banyak bala bantuan dari arah yang tidak pernah terfikir olehku. Dari arah yang tidak pernah kuketahui. Dari arah yang tidak terduga. Sedikit demi sedikit aku pun kembali belajar untuk bersyukur dan mengeja nikmatNya. Lagi dan lagi, aku hanya bisa diam dengan hati yang tidak henti-hentinya berucap syukur, "Terima kasih, Allah. Terima kasih untuk nikmat yang senantiasa Engkau berikan. Meski terkadang aku lah yang tidak dapat membaca hikmah dari semua hal yang pernah terjadi, begitupun takdir dariMu."
Tidak mudah untuk melewati segalanya. Namun, nyatanya aku bisa. Berdiri sendiri saat tidak ada dukungan yang membuatku lebih tegar. Semua karena orang tua, dan ketiga adikku. Terlebih lagi karena keyakinanku kepadaNya. Ia tidak mungkin menelantarkanku. Menelantarkan dan menyia-nyiakan mimpi juga harapan serta usahaku dalam meraih mimpi tersebut. Bukankah Ia pernah berkata, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan." Aku selalu mengingat kalimat ini. Kalimat yang senantiasa membuat keyakinanku kuat, bahwa Allah bersama orang-orang yang sabar dan mau berusaha. Dan lagi, "Tidak ada satu pun hal yang luput dari perhatianNya. Setiap perbuatan akan tetap mendapat balasan yang setimpal. Meski hanya sekecil dzarah sekalipun."
Aku kembali menyemangati diri. Jika memang Ia mengizinkanku untuk dapat meraih mimpi tersebut, maka tidak akan ada yang dapat menghalangi ketentuanNya. Aku yakin, sangat yakin. Aku kembali belajar. Banyak hal yang belum aku ketahui. Dan semakin bertambah ilmuku, aku semakin merasa haus untuk terus menimbah lebih banyak lagi. Tidak hanya itu, aku merasa semakin bodoh sebab baru mengetahui bahwa masih ada banyak ilmu yang ternyata belum terjamah olehku. Aku bersyukur kepada Ia yang telah memberikan ilmu dan kesempatan untukku dalam menapaki ilmu tersebut. Dakwah fil kalam.
03102012, Magelang.
Aku kembali menyemangati diri. Jika memang Ia mengizinkanku untuk dapat meraih mimpi tersebut, maka tidak akan ada yang dapat menghalangi ketentuanNya. Aku yakin, sangat yakin. Aku kembali belajar. Banyak hal yang belum aku ketahui. Dan semakin bertambah ilmuku, aku semakin merasa haus untuk terus menimbah lebih banyak lagi. Tidak hanya itu, aku merasa semakin bodoh sebab baru mengetahui bahwa masih ada banyak ilmu yang ternyata belum terjamah olehku. Aku bersyukur kepada Ia yang telah memberikan ilmu dan kesempatan untukku dalam menapaki ilmu tersebut. Dakwah fil kalam.
03102012, Magelang.
0 Komentar
Assalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)