Aku menari di batas tepian padang harapan.
Mencoba tegar meski rapuh menggugur-
dedaunan pada pohon mimpiku.

Kakiku terus melincah.
Menari bersama sapa rumput ilalang.
Hingga di satu titik aku terhenti.
Dan berujar,
pada keputusasaan yang siap
mengkemaraui jiwaku.

Enyalah kau dari diriku!
Takkan kubiarkan kau dengan sigap,
menandas asa yang kian tumbuh
dan berkembang.

Kini yang tersisa,
hanya aku dan mimpi yang berbuah asa
dan harapan.
Selamat datang sang pelangi cerahku.

07122011, Rabu. 

2 Komentar

  1. dulu...
    beberapa tahun lalu, masih segar dalam ingatan seseorang pernah berujar...

    "Indahnya itu seperti pelangi..."

    pernah lihat pelangi adikku...
    pelangi itu, akan tampak indah diatas kepala orang lain..
    tapi pernahkah kita sejenak saja.. bahkan sesaat menatap pelangi yang ada diatas kepala kita...
    tidakkah engkau menemukan warna yang sama dengan kemilau yang mungkin lebih indah dari pelangi siapapun....

    keep spirit...

    BalasHapus
  2. Puang Andi Suwaidi@ Terima kasih banyak. Kata-katanya begitu berkesan :)

    BalasHapus

Assalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)