Assalamualaikum. Ramadhan kareem untuk teman-teman semua. Masih sering ngintip dan nunggu postingan terbaruku? Alhamdulillah, semoga tulisanku tetap menjadi rindu yang hadirkan candu bagi kalian. Candu untuk membaca lagi dan lagi kendati belum pernah bertemu langsung. Rasanya menyenangkan saat ada sahabat yang mengirim pesan pribadi. Mereka berkata bahwa begitu mengagumi tulisan-tulisan yang ada di blog bianglalahijrah. Mereka juga terinspirasi, ada motivasi baru yang didapat tiap kali usai membaca.

Aku sendiri tak pernah tahu siapa saja tangan-tangan yang telah Allah gerakkan untuk terdampar di blog ini. Barangkali kamu yang saat ini tengah membaca. Terima kasih untuk mau berkunjung, tersesat di belantara kata yang lahir dari alam rasa maupun pikirku. Yang kutahu, menulis adalah cinta. Kecintaan untuk berbagi manfaat lewat tulisan, kecintaan untuk terus mengetuk hati siapa saja dengan pesan cinta yang kusiratkan dalam tulisan. Ciyee, dalem tuh 😄🤗

Alhamdulillah, ini jadi catatan di Ramadhan hari ke-sembilan. Seakan bulan yang mulia ini begitu cepat menggulung waktu. Tahu-tahu kita akan segera berpisah dengan bulan yang penuh rahmat dan magfirah ini. Hanya ada dua kemungkinan, Ramadhan berlalu dengan banyak kebaikan yang menyertai atau justru sebaliknya?

Maka, semoga kualitas iman dan ketakwaan di dalam diri kian bertambah. Semakin baik shalatnya, mengajinya, sedekahnya, silaturahminya, dhuha dan tahajudnya, dan lain-lain. Dari sebelas bulan yang barangkali berlalu tanpa banyak kebaikan maupun keberkahan yang menyertai, semoga satu bulan ini, kita bisa tancap gas untuk mengejar ketertinggalan masing-masing. Khusus muslimah, jika yang tadinya belum berhijab tergerak untuk segera berhijab. Yang tadinya berhijab namun belum mendekati syar'i maka semoga terketuk untuk lekas menyempurnakan hijab yang sudah melekat.

Bagiku, pakaian bukan sekedar pembungkus badan. Tetapi ada nilai sekaligus kualitas seseorang di balik itu. Meski memang cover tak selamanya menjamin isi, maka menjadi tugas kita agar tak hanya memperindah tampilan luarnya tetapi juga kualitas ruhiyahnya. Ini PR seumur hidup, tentu juga untukku. Jadi semoga tak ada lagi alasan klise untuk menunda-nunda dalam taat hanya karena alasan, "nunggu hati baik dulu, baru perbaiki luarnya."

Iya kalau kesempatan itu masih ada di esok hari, atau mungkin satu jam ke depan? Sebab kita tak memiliki jaminan apapun ketika terus menunda-nunda waktu untuk merealisasikan taat. Jika pun belum sempurna baik, setidaknya kita berproses terus menerus untuk memperbaiki apa yang masih harus diperbaiki. Allah tak menuntut kita untuk sempurna kok, karena kesempurnaan hanya milik-Nya. Tetapi Allah hanya inginkan kita taat dan jadikan Dia sebagai satu-satunya orientasi dalam hidup.

3 bulan blog ini kosong karena terkendala laptop yang sedang koma. Ada banyak sekali hal yang ingin aku tuang. Hingga kerinduan itu sempat menghabiskan berlembar-lembar kertas di buku harian. Aku ingin berbagi tentang hasil diskusi yang kemudian memberiku pemahaman baru. Atau pembelajaran baik apa yang aku dapat dari tiap buku yang kubaca, maupun hasil dari mengamati apa yang ada di sekeliling termasuk pula aktivitas di sosial media.

Semua adalah lahan untuk mendapatkan ilmu. Kendati ada beberapa orang yang kemudian bertolak belakang denganmu, lagi-lagi itu masih akan jadi pembelajaran berharga. Ada hal baik yang bisa dipetik dari tiap perbedaan sudut pandang maupun pendapat. Sampai hari ini aku masih belajar. Pun di satu titik aku bisa memahami dengan hati yang tak diselimuti benci, bahwa memang tak semua kebaikan kita bisa diterima baik-baik oleh orang lain. Pun tak selalu yang menurut kita benar sudah baik bagi orang lain, dan yang menurut kita baik akan benar bagi orang lain.

Dalam menyeru kebaikan akan selalu ada orang-orang yang pro maupun kontra. Ada orang yang akan sependapat denganmu, ada orang yang akan habis-habisan menentangmu. Semoga di Ramadhan yang sudah memasuki 10 pertengahan ini ada banyak lagi refleksi yang bisa menjadi renungan bagi diri untuk berbenah lebih baik. Masih ada waktu untuk mengejar ketertinggalan-ketertinggalan yang pernah menjadikan 11 bulan lainnya berlalu sia-sia.

Marhaban yaa Ramadhan, semoga pesan baik dari seorang ustadzah yang akan kusampaikan di sini menjadi pahala jariyah baginya pun bagiku untuk berbagi kebaikan tersebut. Pesan dari ustadzah Nurjannah, ".. berkali-kali kita mendekati Al-Qur'an. Mentadabburi Al-Qur'an. Untuk membayar berkali-kali kita melakukan dosa dan membuang waktu dengan perkara sia-sia."

Masih tersisa 20 hari lagi, masih ada waktu untuk mengikis dosa dengan khusyuk membaca Al-Qur'an. Sebab Ramadhan, bulan diturunkannya Al-Qur'an. Semoga waktu dapat berlalu dengan lebih banyak bercengkerama dengannya. Agar Allah ridho, agar Allah kikis dosa-dosa dengan pahala dari membaca Al-Qur'an. Hingga ibadah yang lainnya juga akan semakin khusyuk dan menambah tingkat ruhiyah di dalam diri. Aamiin aamiin yaa mujibassailin. Semoga bermanfaat :)

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya),  dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal." (QS Al-Anfal  8:2)

Magelang, 25 Mei 2018.
© @bianglalahijrah
#RamadhanBerbagiInspirasi #Day9 #FLPGresik #WritingChallenge

0 Komentar