"Saat kita memutuskan memaafkan seseorang, itu bukan persoalan apakah orang itu salah, dan kita benar. Apakah orang itu memang jahat atau aniaya. Bukan! Kita memutuskan memaafkan seseorang karena kita berhak atas kedamaian di dalam hati." (Nasehat Gurutta kepada Daeng Andipati_Rindu)
Saat sampai pada halaman tersebut. Entah mengapa aku seperti tertampar pada nasehat yang disampaikan oleh Gurutta. Tiba-tiba pula aku berpikir, mungkinkah aku tak jauh beda dengan Andipati? Entahlah. Meski ada sedikit kesamaan di sini, tanpa perlu digaris bawahi. Pun sosok Gurutta mengingatkanku pada sosok Puang (sapaan hormat kepada orang yang lebih tua dalam bahasa; Bugis) yang beberapa tahun lalu menjadi awal mula dari kisah yang menghantarku sejauh ini. Meski hal itu bukanlah permulaan dari kisah sebelumnya.

Aku ingat saat beliau menghampiriku yang sedang berkutat dengan monitor. Memberikan banyak nasihat berharga yang katanya untuk kebaikan dan masa depanku. Setidaknya pertanyaanku malam itu masih jelas sekali di ingatan.
"Apakah aku telah gagal, Puang? Jerih payahku seolah sia-sia."
"Tidak, Nak. Kau hanya terbentur tembok keberhasilan yang tertunda. Jangan menyerah dan yakini itu." [Mei 2012]

Ada banyak sebenarnya yang beliau katakan. Tapi dialog di atas yang amat membekas. Bahkan raut wajah beliau saat mengatakannya masih begitu jelas, meski pada akhirnya kami terputus komunikasi sebab sesuatu hal yang sebenarnya tak perlu ada. Mungkin akulah yang bersalah sebagai yang lebih muda.

Hhh! Entah apa yang ada di benakku saat ini. Tetapi yang jelas, aku mengangguk setuju dengan mata berkaca saat menuntaskan bab di mana pertanyaan Daeng Andipati terjawab penuh yang sama persis dengan pertanyaanku selama ini. Tak mudah memang untuk memaafkan juga menghapus memori kelam dari dalam ingatan. Tetapi membenci dan terus menerus membuka lembaran lama adalah hal bodoh yang hanya mengunci diri dalam kesia-siaan.

Berulang kali aku membaca nasehat demi nasehat dari sang Gurutta. Sampai aku sendiri yakin, bahwa di sinilah kutemukan jawabannya. Aku tertampar dan merenung sendiri setelahnya. 

Lagi-lagi tentang tahun-tahun sulit di mana tak ada kelegaan di dalamnya. Dulu, dulu sekali. Saat luka itu mungkin lebih sakit dari apa yang aku hadapi saat ini. Dahulu, di mana hanya aku sendiri yang berjuang mati-matian di dalamnya demi memperjuangkan harapan bernama cita-cita.

Entah pantas disebut apa semua ini. Tapi setidaknya, lagi-lagi, aku telah menyadari satu hal. Memaafkan adalah satu-satunya hal terbaik yang dapat kulakukan demi kedamaian di dalam hati. Memaafkan masa lalu yang tak sesuai dengan keinginan. Juga memaafkan orang-orang yang pernah mencipta luka sedemikian perih dan sulit terobati.

Memaafkan untuk bisa menjalani hidup yang lebih baik.

***

Aku membaca hikmahnya mengapa 'Rindu' harus terdampar dalam genggamanku saat ini. Ada jawaban dari pertanyaanku yang sebenarnya telah terjawab beberapa tahun sebelumnya. Hanya saja aku tak mengindahkan semua itu karena dendam yang bercokol kian dalam. Benci yang semakin menggelapkan hati.

Ya, malam ini aku sudah memutuskan untuk mulai belajar berdamai dengan masa lalu dan memaafkan mereka. Aku tak perlu membawa semua ini dalam perjalanan panjangku ke depan. Setapak yang belum menemui kesudahan hingga aku berhenti atas kehendak-Nya.

Aku paham. Aku hanya dapat menemukan kebahagiaan itu di sini; di dalam hati sendiri. Hati yang tak lagi diselimuti dendam dan kebencian selama hampir tujuh tahun aku memendamnya. Aku ikhlas. Besok akan kubuka lembaran yang lebih baik dari ini. Dan seterusnya, aku akan belajar untuk memaafkan tiap-tiap kesalahan tanpa harus menaruh benci kembali.

Aku harus melanjutkan hidupku dengan menutup lembar-lembar sebelumnya tanpa harus menyibaknya lagi. Cukup sampai hari ini. Saat mataku terbuka dikarenakan buku setebal 544 halaman. Terima kasih kepada Dia yang telah mempertemukanku kepada Rindu ini, dan kepada penulisnya di hari minggu; yaitu lusa. Aku sungguh telah belajar banyak dari sebuah karya fiksi. 

Ah, ada yang lebih penting lagi. Semua sudah kuhubungi satu persatu untuk menjelaskan hal yang tertunda tanpa kejelasan yang jelas. Aku telah menghubungi penerbit bukuku tadi siang. Dan di penghujung pesan singkat, kami menemukan kesepakatan mengenai beberapa hal. Aku juga sudah mencatat nama-nama yang akan menerima kiriman buku dariku.

Memposting agenda dan menjelaskan beberapa hal yang berhubungan dengan planningku ke depan. Ada banyak lagi. Terutama, seleksi naskah CAJ yang mendekati rampung. Rencanaku, editing MISL akan kukerjakan berbarengan dengan naskah CAJ. Agar bisa terbit dan launching berbarengan. Pun, aku sudah menyusun beberapa tema lomba untuk event selanjutnya. 

Kediaman baru kami juga sudah sangat nyaman dengan barang-barang yang telah tertata rapi. Hanya tinggal sedikit sentuhan lagi di dalamnya. Mungkin beberapa perlengkapan, persiapan persalinanku, juga untuk menyambut hari raya Idul Fitri di 2015 mendatang. HPL kemungkinan satu bulan sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Aku tak ingin suami sibuk sendiri mempersiapkan semuanya saat aku mulai fokus pada si kecil. Karenanya, semua keperluan yang harus dibeli sudah kucatat dan diangsur sedikit demi sedikit. Bahagia sekali, karena kami benar-benar mandiri saat ini. Semua atas jerih payah sendiri yang tak lepas dari dukungan beberapa kerabat yang telah menyumbang doa, masukan, maupun simpati. Terima kasih untuk itu.

Kalian tahu bagaimana mimikku saat ini? Aku tersenyum lega. Hatiku benar-benar terasa lapang.

Alhamdulillah

Selamat malam.
Magelang, Desember 2014

2 Komentar

  1. 'Rindu' ini memang luar biasa Nda. Tere Liye memang tiada matinya. Mudah-mudahan lusa, beliau berkenan membubuhkan tanda tangan di dalamnya.
    Tulisanmu jleb Nda. Semakin jatuh hati aku akan karya-karyamu. Pasti, karya-karyamu akan menemukan jati diri dan nasibnya. Semangat.

    BalasHapus
  2. Iya, Yah. Semoga saja beliau berkenan. Aamiin, semoga terjawab di waktu yang akan dekat. Mari berkarya. Terima kasih untuk pujiannya :)

    BalasHapus

Assalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)