Sepertinya memang musim penghujan ya? Karena beberapa hari ini Magelang terus diguyur hujan, lebih tepatnya di sini. Alhamdulillah, sebab hujan adalah berkah. Aku barusan dapat sms dari penerbit yang mempertanyakan sisa buku CHBH dan AdM yang masih ada. Sebenarnya bingung karena aku tak tahu berapa persis total semuanya, dikarenakan seluruh buku-bukuku plus beberapa barang masih tertinggal di rumah mertua. Kami belum bisa mengangkutnya sekarang untuk dibawa ke kediaman baru. Lagi-lagi dikarenakan beberapa sebab yang sulit kujelaskan pada orang lain, baik itu penerbit atau pun peserta lomba. Beruntung penerbit sepertinya mau memberi toleransi. Aku tahu, ini kekuranganku sebagai koordinator lomba dan distrib buku dari penerbit tersebut. Tapi mau tak mau, aku sendiri belum bisa merampungkan beberapa pekerjaan karena memang kondisiku saat ini sedang sulit. Ditambah kedua laptop di rumah yang sedang tak berfungsi. Suami sepertinya tak tahu harus membawa mereka(kedua laptop ini) untuk berobat ke mana. 

Padahal pekerjaanku benar-benar menuntut adanya komputer atau laptop yang dapat kugunakan dalam bekerja. Ada hampir 400'an naskah atau tepatnya 350'an naskah dari hasil lomba menulis MISL dan CAJ yang beberapa waktu lalu kuadakan, sampai saat ini masih mengambang dan belum dapat kuselesaikan dengan segera. Naskah MISL(Menggapai Impian Setinggi Langit) seharusnya sudah dalam tahap editing, terpaksa belum terjamah sama sekali karena file tertinggal di laptopku yang rusak. Naskah CAJ(Curhat Akhwat Jilbaber) sampai sekarang pun masih dalam tahap seleksi. Aku harus menyeleksi 116 naskah lagi dari 200'an naskah yang masih tersisa, setelah sebelumnya 30 peserta pertama telah kuumumkan. Bisa dibayangkan betapa pusingnya saat penerbit juga peserta mempertanyakan nasib naskah-naskah ini. Bahkan untuk dapat menyeleksi naskah CAJ, aku harus meminjam laptop Mbak Rinda dan mulai menyicil seleksi naskah secara bertahap. Itu pun tak bisa setiap saat, karena si empunya laptop juga membutuhkan laptopnya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Suami mau membelikan PC yang bisa kugunakan bekerja di rumah, tapi nanti begitu kami sudah menempati ruko yang saat ini masih belum bisa ditempati. Pertama karena kinerja pak tukang yang kurang baik yang pada akhirnya aku tahu bahwa beliau juga tengah tertimpa kesulitan, ditambah dengan pendapat si Mbak kalau menurut orang Jawa, waktu pindahan rumah tidak boleh tepat pada bulan syuro. Oke, jadi mau tak mau kami harus menunggu bulan ini berlalu baru bisa benar-benar sibuk untuk pindahan ke kediaman baru. 

Pusing juga ya? Banget! Kalau dipikir-pikir mungkin pikiranku benar-benar seperti benang kusut. Banyak sekali hal yang harus kupikirkan dan kukerjakan dalam waktu dekat ini. Bagaimanapun, semua ini harus tuntas dengan baik. Meski membutuhkan waktu yang tak sebentar. Mungkin ini jadi pelajaran sendiri untukku. Ke depannya semoga bisa lebih baik lagi. Oke, tetap semangat! Meski pikiran sekusut benang. Tapi tak ada alasan untuk menyerah apalagi mengeluh. Aku pasti bisa! Semua ini pasti bisa kuselesaikan dengan baik dan pada akhirnya naskah-naskah ini bisa terbit. Tulisanku tetap bisa berkembang dan terbit di penerbit mayor. Sambil berusaha untuk menyelesaikan proyek buku solo keduaku yang sejauh ini benar-benar harus mengalah karena kesibukanku yang lain. Semangat, Bihij!!! Kita pasti bisa! 2015, semua akan berjalan lebih baik. Seperti halnya planning juga target yang telah kutulis. Bismillah... man jadda wajada! Mari berjuang! ^^9

0 Komentar