Aku sadar bahwa hakikat dari mengenakan 'kerudung dan jilbab' bagi seorang muslimah untuk menutup aurat, bukan semata membungkus dan tetap tampak apa yang seharusnya kita tutup.

Alhamdulillah, hari ini semua berjalan cukup baik. Tadi seorang sahabat dari Bandung mengabari bahwa ia sudah transfer untuk pembelian khimar melangit_bihij green lime size XL. Dari 21 khimar yang ada, bulan ini hanya tersisa lima khimar yang belum terjual. Semoga ke depannya pesanan khimar dan bros kerudung bisa terus bertambah. Ada kebahagiaan tersendiri saat semakin banyak muslimah yang sadar dan mengenakan 'jilbab juga kerudung' yang dibenarkan syariat. Seraya mengajak saudariku untuk mulai berhijab syar'I, aku sendiri masih terus memperbaiki diri dan konsisten pada hijab syar'I-ku. Aku merasa ada banyak kemudahan yang Allah berikan setelah aku benar-benar memutuskan untuk menyempurnakan taatku dengan mengenakan hijab syar'I.

Terbukti saat aku memutuskan untuk konsisten mengenakan hijab di kehidupan sehari-hari, Allah memberi kemudahan dengan memantapkan hati dan langkahku kendati waktu itu hijabku masih terpengaruh dengan trend fashion yang beredar. Begitupun saat aku memutuskan untuk istiqamah dengan hijab syar'I, Allah lagi-lagi memberi kemudahan. Juga atas dukungan dari suami yang tak pernah lelah membimbing dan menasehatiku. Mulanya, aku harus mendobel kerudung parisku agar tak transparan dan bisa dilipat cukup besar hingga menutup dada. Sampai akhirnya aku membeli khimar dari beberapa situs online yang khusus menyediakan khimar syar'I. Niatnya untuk kukenakan sendiri, namun Allah berkehendak lain, Ia memberiku jalan untuk menjadi reseller hijab syar'I. 

Beberapa hari setelah kusampaikan pada suami, rezeki datang dari arah yang tak terduga. Allah benar-benar memberi jalan, seolah mendukung niatku. Jadi ada niat tersendiri mengapa aku memutuskan untuk jadi reseller 'melangit'. Aku ingin lebih banyak lagi muslimah yang sadar pada 'jilbab dan khimar' yang dibenarkan syariat, lantas mengenakannya untuk menyempurnakan taat kepada Illahi. Yang kuinginkan bukan hanya aku sendiri yang mulai jatuh hati dan melaksanakan perintah-Nya sesuai pada apa yang termaktub di kitab suci. Aku ingin mengajak saudariku untuk tak silau pada gemerlap keindahan trend fashion yang disajikan, namun membuat kita lupa pada point-point utama mengapa wanita diharuskan menutup aurat yang sesuai dengan syariat Islam.
Aku sadar bahwa hakikat dari mengenakan 'kerudung dan jilbab' bagi seorang muslimah untuk menutup aurat, bukan semata membungkus dan tetap tampak apa yang seharusnya kita tutup. Tak peduli pendapat orang-orang yang berkata untuk memperindah akhlak lebih dulu, padahal manusia tempat salah dan khilaf. Selamanya kesalahan akan tetap ada, dan berjilbab adalah awal untuk memulai kebaikan.

Bila tidak bisa menjadi yang pertama di sekitarmu untuk contohkan #WearHijab | setidaknya jangan menjadi paling akhir dalam kebaikan. Yukk sempurnakan hijab, agar sempurna pula taat kita. : )

****

Hem, aku kehilangan momentum yang tepat untuk mengabadikan beberapa moment atau kejadian yang ada di sekitarku untuk bisa kubagi di sini agar bermanfaat bagi orang lain. Tadi siang, aku baru menuntaskan buku Mbak Asma Nadia, dkk yang berjudul 'The Jilbab Traveler'. Buku ini benar-benar membuat kerinduanku untuk ber-traveling ria kian menggebu. Aku berencana untuk memposting kisah-kisah menarikku selama mengunjungi beberapa tempat yang ada di Indonesia. Ya.. masih area Nusantara, sebab aku belum mendapat kesempatan untuk dapat mengunjungi negara-negara yang masuk pada list impian atau tempat yang akan kudatangi pada suatu hari nanti. Aku ingin ke sana semata bukan dalam rangka sekedar jalan-jalan, melainkan untuk menimba ilmu dari setiap catatan perjalanan yang kudapatkan dan tentunya berbuah pengalaman. Aamiin, semoga suatu saat bisa terwujud. Jika suami ingin mengunjungi negeri kinanah (negeri para Nabi) pertama kalinya, maka aku juga berniat demikian sebelum menjelajah ke tempat-tempat khusus yang sangat kukagumi. Kendati beberapa tempat ini terkenal dengan minoritas Muslimnya. Ijabah Ya Rabb! I believed, someday! :)

Kemarin sewaktu membersihkan notif di twitter ada pesan masuk dari beberapa author yang berasal dari luar negeri. Ada yang dari Israel, USA, dan beberapa negara lainnya. Mereka menyapaku dan mengajakku untuk bertukar SocMed, yaitu alamat facebook/Fp masing-masing. Jujur saja sebenarnya malu pada kemampuan bahasa Inggrisku yang belum begitu fasih, sesekali aku membuka kamus saat merasa kosa kataku belum sesuai_huft! Kalian tahu nggak? Waktu aku membuka profile mereka, jauuuhhhh sekali perbedaannya denganku. Salah satunya Cindy D, penulis buku best seller dari USA. Pengikut twitternya saja bejibun, belum lagi personal webnya yang keren bingit! Beliau author on fantasy-romance yang membuatku begitu terkesan dengan keramahannya. Terutama saat beliau menyapaku dan berharap agar kami bisa saling sharing mengenai dunia kepenulisan. Senang sekali!!! Suami sampai memandangiku dengan tedeng-tedeng kepala karena geli melihat ekspresiku di depan laptop. Kaya cacing kepanasan  saking senangnya. Benarkah? Si Hubby itu memang pintar bercanda ya. Atau memang iya? Nggak apa-apa deh, nggak ada yang lihat :D

Begitu cerita ke suami mengenai keminderanku, beliau bilang ".. Tak perlu minder. Namanya juga belajar. Harus yakin pada kemampuan diri sendiri."

Ada benarnya juga. Aku jadi merenungkan ucapan suami, tak harusnya aku merasa minder. Anggap saja ini salah satu kelas gratis dari-Nya untuk bisa belajar lebih baik dalam banyak hal. Terutama motivasi agar aku bisa membenahi kemampuanku dalam berbahasa Inggris. Hitung-hitung bisa belajar atau sedikit menguasai percakapan sehari-hari bangsa Jerman dan Perancis. Duh, dasar pemimpi! Sebutlah begitu. Aku tak malu mengatakan ini, sebab aku memang tumbuh dan bisa menjadi seperti sekarang berkat mimpi dan keyakinanku pada-Nya yang takkan pernah mengabaikan impian ini. Suatu hari nanti, di belahan bumi-Nya yang lain. Saat Kun Fa Yakun-Nya menjadikan semua harapan dan impian ini nyata. Aamiin. (^_^)9

Sedikit kutipan dari buku 'The Jilbab Traveler' ;

Perjalanan selalu melahirkan cinta, kenangan, dan sesuatu yang membuat kita kian dekat dengan Allah. :)

Tunggu kisah petualanganku ya. Hihihi.. :D

@bianglala_hijrah

2 Komentar

  1. inspiratif sekali,..
    saya juga sedang belajar menulis,..
    semoga bisa seperti ukhti,..
    mampir jg y,..www.mukenadistro.com
    kami adalah PRODUSEN MUKENA KATUN JEPANG berkualitas
    terima kasih..

    BalasHapus

Assalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)