Tak ada kerinduan yang lebih membahagiakan ketika terpenuhi, kecuali saat bisa kembali menorehkan kata di rumah keduaku ini. Selama pagi sahabat! Apa kabar? Hari minggu barangkali waktu yang tepat untuk santai dan berkumpul bersama keluarga. Setelah senin-sabtu dipadati dengan rutinitas kerja yang melelahkan. Alhamdulillah. Harapku pun sebenarnya begitu, tetapi hari ini harus kembali ke rutinitas seperti biasa. Suami pagi ini ikut kerja bakti di mushala dekat rumah, setelah itu masih harus berangkat kuliah. Sementara aku? Tentu saja sibuk dengan pekerjaan rumah dan cucian. Mengerjakan semuanya dengan tuntas rasanya sudah cukup menyenangkan. Masalah lelah? Tentu saja ada, tetapi mengingat ganjaran pahala yang telah Ia janjikan, cukup rasa lelah ini hanya menjelma senyum dan syukur. 

Beberapa hari ini aku dan suami memang tengah disibukkan untuk pindah ke rumah impian, hanya saja beberapa kendala sepertinya juga tak ingin surut. Hanya bisa berdoa semoga semua segera tuntas dengan baik tanpa masalah berkepanjangan. Aku hanya menginginkan tempat atau rumah yang aman juga nyaman. Untuk beribadah dan menulis tanpa harus selalu merasa terganggu atau pun diteror. Itu saja. Bahagia dalam keserhanaan sudah jauh lebih cukup untukku. Tak perlu muluk-muluk, sebab bahagia tak selalu dapat diukur dari materi yang dimiliki. Cukup rumah sederhana yang benar-benar dirasuki ruh 'baiti jannati', yang menentramkan jiwa pemiliknya, yang dipenuhi kalam cinta Illahi, yang sejuk bagi siapapun yang masuk. Semoga Allah meridhai. Memudahkan dan mengabulkan secepatnya. Aamiin.

Di tengah kesibukan aku bersyukur masih digandrungi kesibukan lagi di dunia yang sangat aku cintai; menulis. Alhamdulillah, buku 'Aku dan Mertua' prosesnya hampir rampung. Insha Allah akan lauching di awal Mei saat aku sudah tiba di kampung halaman. Kemungkinan jika jadi dan tak ada kendala, aku akan pulang untuk beberapa hari ke Riau. Bertepatan dengan undangan yang akan kuhadiri dari salah satu temanku di UNISI, untuk hadir di acara kampusnya sebagai juri juga pemateri. Insha Allah. Semoga Allah mudahkan mereka, dan mudahkan pula rezekiku di sini agar bisa berangkat ke sana. Jika pun belum terwujud, barangkali hanya belum waktunya. Semoga bertemu di kesempatan yang lain. 

Lomba nulis "Menggapai Impian Setinggi Langit" juga berjalan dengan lancar. Deathline masih lima hari lagi, dan aku optimis untuk berapapun naskah yang masuk nantinya. Naskah akan tetap disaring dengan maksimal hingga menghasilkan karya-karya terbaik dari semua naskah yang baik seperti halnya buku "Aku dan Mertua". Tahun ini aku benar-benar akan selektif dalam memilih naskah, kontibutor penulis, hingga tahap editing yang kukerjakan sendiri. Beruntung untuk desain cover dan layout telah kuserahkan kepada sang ahli yaitu suami. Aku optimis bahwa tahun ini adalah momentum untuk berkarya sebaik-baiknya. Sambil menyelam minum air. Pepatah lama. Tetapi barangkali itu yang membuatku bersemangat, aku tengah belajar lewat lomba-lomba menulis yang aku adakan. Di kesempatan lain, aku juga menulis buku lagi sambil mengedit kembali beberapa draft bukuku untuk dikirim ke penerbit mayor. Waktuku seolah dipenuhi mimpi dan semangat bekerja untuk hasil yang lebih baik. Allah takkan mengabaikan jerih payahku. Kelak, akan ada hasil yang manis dari semua usahaku hari ini.

Man Jadda Wajada! Keberhasilan demi orang-orang yang kusayangi. Bapak, Mamak, suami, adik-adik, keluarga dan siapapun yang mengenalku.

0 Komentar