Bismillah... Alhamdulillah bisa ngeblog lagi. :) Satu minggu lalu aku mendapat undangan untuk rapat rutin PKK disusul dengan undangan mengenai re-organisasi pembentukan lembaga desa LPMD juga LPP di sini. Senang karena dapat memberikan kontribusi di tengah-tengah masyarakat. Setelah masing-masing anggota rapat yang hadir memberikan suara, satu persatu namanya disebut untuk menjabat amanah yang telah diberikan. Tiba-tiba ada yang menyuarakan namaku untuk berada di antara mereka yang juga ditunjuk, aku sebagai sekretaris di LPMD bersama Bu Arifah S.Pd. Sebenarnya sedikit merasa keberatan, bukan menolak amanah yang telah diberikan, tapi aku sendiri merasa bahwa ada orang lain yang lebih pantas dan berpengalaman ketimbang aku yang belum ada apa-apanya.

Meski begitu aku mengingat pesan Ibu saat menelepon beliau dan curhat mengenai apa yang sedang kutekuni di sini. Ibu bilang, "Pelajarilah sesuatu dari hal kecil terlebih dulu, karena sesuatu yang besar juga bermula dari hal kecil". Ya, aku paham maksud Ibu. Dari jauh ia mendukung apapun rutinitas dan pekerjaanku selagi itu baik dan tidak merugikan diri sendiri pun orang lain. Memasuki 2014 aku memang sudah membuat planning dan beberapa target. Termasuk untuk aktif kembali di beberapa kegiatan juga organisasi yang ada di masyarakat. Setelah kukoreksi, aku banyak sekali tertinggal dari teman-temanku. Baik itu sebagai penggiat literasi, kader di Paud, juga di beberapa hal lainnya. Setelah kupikir-pikir, mungkin aku sendiri yang terlalu menghukum diri dengan kata 'tak mampu' juga 'malas berusaha'. Padahal aku sendiri belum mencoba sesuatu hal yang besar dengan memulainya dari hal kecil terlebih dulu.

Ah, aku belum bisa menghubungi Ibu atau Bapak di sana. Aku rindu pada suara mereka. Aku ingin menceritakan banyak hal mengenai duniaku di sini. Mungkin sedang ada insiden kecil di dunia seluler. Entah siapa yang saat ini mengalami kesulitan untuk menghubungi atau sulit saat dihubungi. Maaf, Bu.. Maaf juga untuk, Bapak. Tapi aku rindu kalian. Aku ingin curhat mengenai banyak hal. Meski terkadang kalian selalu menyambut tawa ceritaku saat aku sedang serius, tapi tak apa, itu sudah cukup. Setidaknya kalian sudah mau mendengar ceritaku, dan sedikit banyak memberi masukan serta jalan keluar.

Dua minggu ini aku terus berusaha untuk lebih baik lagi dalam mengerjakan amanah yang telah diberikan. Aku tak ingin lagi tertinggal banyak hal, terlebih lagi jika harus mengecewakan banyak orang karena hasil kerjaku kurang baik. Aku tak ingin tertinggal untuk terus menulis dan menelurkan buku-buku terbaruku yang inshaAllah sarat dengan hikmah dan manfaat. Aamiin. Tak ingin tertinggal untuk bisa menjadi sosok kader yang amanah dengan kewajiban dan tugas yang sedang kuemban di PAUD. Tak ingin tertinggal untuk memetik ilmu serta menambah pengalaman dengan sedikit memberikan kontribusi di tengah-tengah masyarakat. Seorang tokoh pernah berkata, "Aku bukan siapa-siapa jika tak berbuat baik dan membuat kehidupan ini menjadi lebih baik."

Aku menghayati maksud dari ucapan tokoh ini, dan ada kata 'sepakat' yang menyembul dari ruas-ruas pikiranku. Mungkin aku bisa berpatokan dari ucapan tokoh tersebut yang pada intinya memotivasi diri untuk senantiasa lebih baik dengan berbuat baik selalu. Membuat perubahan dengan kebaikan, dan dengan kebaikan yang dapat menciptakan perubahan. Intinya, aku ingin seperti tokoh ini. Yang merasa tidak ada apa-apanya jika tidak berbuat baik untuk diri sendiri terutama untuk orang lain. Berbuat kebaikan untuk orang lain setidaknya sedikit memberikan kontribusi demi menciptakan kehidupan yang lebih baik. Baik itu di lingkup keluarga, tetangga, masyarakat atau di lingkup yang lebih besar. Banyak contoh kecil yang bisa disebutkan, tapi sahabat tentu sudah tahu. :)

O ya, rencananya dalam beberapa bulan ke depan aku akan meluncurkan buku terbaruku. Untuk saat ini masih dalam tahap menulis, beberapa draft juga sudah mulai kutekuni kembali agar bisa tuntas secepatnya. Mengedit naskah yang sudah fix untuk disodorkan kembali ke penerbit mayor yang lain. Tak ada waktu untuk menyerah dalam berusaha. Setidaknya penolakan satu kali harus bisa mencambuk semangatku dua kali lipat dari sebelumnya. Menyadari letak kekurangan yang masih harus kuperbaiki dalam menulis. Ah, rasanya ditolak oleh sebuah penerbit itu bukan hal langka lagi bagi seorang penulis. Bukankah kebanyakan penulis novel best seller juga mengalami hal ini saat baru merintis karir mereka sebagai seorang writer. Salah satunya JK Rowling, penulis novel best seller serial "Harry Potter", yang tentu sudah tak asing lagi.

Bahagia bisa terus memberikan hal baik untuk orang-orang sekitarku. Semoga diri senantiasa bisa lebih baik lagi dalam hal apapun. Terutama sebagai muslimah. Aamiin. Selamat malam. ^_^   

2 Komentar

  1. wah subhanallah... selaen bikin banyak tulisan tnyt kk juga aktif ya...
    hebat deh.. salut... apalagi masih muda dan udah jadi istri
    udah gitu masih nyempetin diri ngingetin yang lain pula...
    tetep semangat buat kk

    BalasHapus
  2. Dai@ Terima kasih banyak sudah berkenan main ke rumah keduaku dan sudi meninggalkan jejak. Sukses selalu untuk Mbak di sana :)

    BalasHapus

Assalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)