Mendadak insomnia, tapi memang biasanya begitu. Terlebih setelah Aidan lahir. Ada lingkaran hitam juga yang kalau diperhatikan agak mengganggu. Setelah packing-packing 3 BSK yang bakal dikirim besok untuk teman-teman yang baru join di Sophie Paris, buka-buka akun sosmed plus email tapi belum ada yang menarik, akhirnya mutusin buat nulis di blog berhubung jaringan sedang apik.

Belakangan seperti kena gejala baby blues. Kenapa ya? Bawaan uring-uringan. Senang, marah, sedih, datang dadakan, bergilir, tanpa ada sebab yang pasti. Apa efek kecapean? Cape hati, cape pikiran, plus kurang tidur juga? Tapi ya, tapi lagi.. kalau siang suka ngebo sama Aidan. Atau jangan-jangan cuma kurang piknik? Mungkin iya? Entah.

Ini pas usia 6 hari :)

Jadi ibu memang nggak mudah. Kemarin waktu si Eyang Uti yang di seberang Jawa nelpon ke sini, sempat curhat capeknya ngurus baby sendiri. Kata Mama, ya begitulah kalau sudah jadi ibu. Mama bilang, aku waktu kecilnya juga rewel bingittt.

Terus curhat tentang polahnya Aidan setiap hari yang selalu jadi topik pembicaraan. Kata Mama yaa nggak jauh beda sama ibunya waktu kecil. Dulu suka mencet dispenser sampai airnya ngeluber. Naasnya, pernah suatu hari kepencet yang warna merah.. jadilah bonyok sampai di selangkangan. Aidan juga senang tuh.

Terus, banyak suka dukanya dari pengalaman ngurus baby sendiri. Waktu lahiran Mama nggak bisa ke Magelang, bapak juga, padahal sudah bilang mau ngusahain ke sini. Kami (aku dan suami) sudah nggak satu rumah sama orangtua yang di sini. Jadi deh, dari persiapan mau lahiran, ampe lahiran, dan sesudah lahiran.. kebanyakan kita jalani berdua. Apa-apa dihadapi berdua. Kalau Aidan kenapa-napa, kalau enggak ke bidan, ke tukang pijat, yaa browsing ke Mbah Google dulu.  Car tahu sebab dan penanganannya, kalau masih bisa ditangani berdua yaa ditangani bareng.

Aidan juga mau ngajii ^_^ Aamiin, besokk jadi hafidz yaa dek

Gini yaa tak ceritain, siang sebelum lahiran aku sudah nggak bisa tidur karena kontraksi yang mulai terasa meski cuma mules-mules biasa. Eh, tahunya jam delapan malam sudah bukaan empat. Berjuang menahan sakit selama kurang lebih enam jam sampai Aidan lahir pukul 01.30 pagi, hari Jum'at, 01 Mei 2015 yang juga bertepatan dengan Hari Buruh Internasional.

Cocok yaa dekk, hari ulang tahunmu tiap tanggal merah biar bisa dirayain bareng-bareng ^_^

Terus, begitu si baby sudah lahir.. sama bidan disuruh nggak usah tidur dulu selama dua jam. Padahal sudah lemes dumes, mata juga sudah ngantuk berat, tapi harus dipaksa biar tetap melek. Adzan subuh baru disuruh tidur tapi mata udah nggak mau merem lagi.

Jam enam pagi pulang ke rumah, sebelumnya si baby sudah pulang duluan sama Budhenya dan si Mbah (Budhe suami). Siangnya sama si Mbak malah nggak boleh tidur lagi, lupa alasannya apa. Padahal kata bidan nggak apa-apa kalau mau tidur karena setelah bersalin butuh istirahat banyak. Nyatanya tetap saja nggak dapat kesempatan rehat karena tamu terus berdatangan sampai penuh.

Ayah, Aidan, Bunda :)

Malamnya, nggak ada yang bisa nginap di rumah dengan berbagai alasan masing-masing. Ya udah, tetap bersyukur karena sudah ada saudara yang mau rewang-rewang masak dan nyiapin suguhan untuk tamu. Mertua juga nggak bisa nginap karena katanya rumah nggak ada yang nungguin. Cuma ya itu, sepeninggal mereka kondisi rumah udah nggak keru-keruan. Dapur dan kamar mandi seperti kapal pecah. Sampah, minyak, semua jadi satu di lantai. Hikss, aku nggak bisa tidur. Sakit kepala lihat rumah berantakan.

Tanpa kompromi lagi suami kusuruh nungguin baby. Sementara aku beres-beres, cuci piring, plus ngepel dari depan sampai ke belakang. Kamar mandi nggak lupa disikat sama nguras bak juga. Kebayang nggak? Rampung-rampung mau jam tiga subuh, badan sudah nggak berasa lagi capeknya. Mati rasa. Padahal.. padahal yaa.. jahitan habis lahiran berasa nyiksa banget tiap kali gerak. Bisa bayangin nggak?

Ditambah, belum satu minggu habis lahiran sudah naik turun tangga, jahitan jadi lama sembuhnya. Aishh. Benar-benar perjuangan.

Benar-benar prihatin berdua deh. Selama satu bulan pertama setelah Aidan lahir, kesempatan tidur seperti susah banget. Langka!!! Pernah waktu nggak ada yang bisa datang bantuin masak dan ngelayanin tamu yang mau datang jenguk baby kami, padahal tamunya waktu itu banyak. Ada teman-teman kantor suami juga teman-teman dari UPK kecamatan lainnya. Teman kampus sama teman dolan. Saking penuhnya, sebagian tamu sampai harus disuruh naik ke ruangan lantai dua.

Nah, waktu itu aku dan suami sama-sama kebingungan. Capek, kurang tidur, kewalahanlah pokoknya. Kondisi sama-sama sudah lelah. Dan suami nggak sengaja ngebentak karena perkara sepele sih, tapi 'sakitnya tuh di sini'. Sampai aku nangis terisak-isak di dapur kayak anak kecil (karena ibu bersalin sensitif bangett lhoo). Setelahnya baru suami sibuk mujuk sambil minta maaf.

Nggak tahu deh ada tamu yang ngelihat atau enggak. Karena ruang tamu sama dapur letaknya sebelahan :D

Aidan saat masih di perut bundaa :)

Nggak bakal habis cerita kalau buat nyeritain banyak hal setelah jadi mommy. Harapanku sekarang sampai seterusnya, semoga Allah berikan kesabaran sebanyak-banyaknya dalam mendidik dan membesarkan Aidan (juga nanti kalau adik-adiknya sudah lahir). Karena terkadang, masih kerap kehabisan rasa sabar. Masih suka kebawa emosi.

Maafin bunda ya, nak. Ajari bunda untuk lebih sabar dan bisa jadi bunda yang baik. Aamiin. :')

Aidan Fayyadh Al Fatih, tumbuhlah seperti doa-doa yang terkandung di namamu. Doa terbaik kami. Doa kami yang akan selalu menyertaimu setiap saat dan menjagamu di manapun kamu berada. 

Tumbuhlah jadi kebanggaan kami, semua orang, jadi kesayangan dan cahaya yang selalu di rindukan, kapanpun di manapun berada. Sehat selalu serta panjang umur. Pokoknya semua doa-doa terbaik kami semoga Allah ijabah untukmu. Aamiin ya mujibassailin. 

Nah, sampai di sini sepertinya sudah mulai ngantuk. Terlebih kata-kata buyar dengar suara ngoroknya suami. Hadewh. ^^)'

Selamat malam :)

0 Komentar