Kembali... 
Alhamdulillah satu naskah sudah terkirim. Sedikit merasa lega karena tadinya yahoo sempat error beberapa saat. Sampai-sampai aku kalut sendiri karena mikir tak bisa kirim naskah. Beruntung karena suami berkenan untuk turun tangan. Terima kasih, By. Hooamm, di luar sedang hujan. Tak deras, tapi juga bukan gerimis. Rasa-rasanya hujan sore ini semakin menambah kegalauanku. Entah karena apa. Mungkin sedang harap-harap cemas menunggu hasil lomba pada Senin yang akan datang. Aku berharap naskahku lolos di penerbit tersebut, dan terus berdoa setelah ikhtiar yang kulakukan. Jika pun belum lolos, semoga Allah tetap melapangkan hatiku, ikhlaskan aku agar tetap berkarya lebih baik. Semoga tak ada alasan untuk menenggelamkan diri lagi di November tahun ini. Aku benar-benar ingin kembali. Kembali menggeluti dunia yang membuatku merasa berarti dalam memaknai diri.

Entah, tapi aku seperti menemukan diriku sendiri saat sedang bergumul dengan tulisanku. Ada kebahagiaan tersendiri. Mungkin karena aku masih mencintai sepi dengan caraku yang berbeda. Dan salah satu cara memaknai kesendirian yang mengunciku dalam sepi di waktu-waktu tertentu, adalah dengan menulis. Terkadang aku seperti kehilangan sesuatu untuk tempat mengadu. Lantas menulis adalah sarana bagiku dalam meluapkan segalanya. Entah itu kesedihan, kebahagiaan, atau hal lain yang datang pergi di benakku. Menikmati dunia ini, seperti menemukan diriku yang hilang. Meski terkadang aku hendak mengutuk apa yang tersaji di hadapanku. Dan ritual aneh yang harus aku lakukan untuk merayakan semuanya sendiri. Mengapa sendiri? Entahlah. Sebab aku masih sukar mengerti. Terkadang aku masih kerap merasa sendiri atau sepi dalam keramaian. Seperti ada sesuatu hal yang hilang, atau banyak hal yang lenyap dan membuatku terpekur. Malangnya... aku masih saja mau bersahabat dengan semua keadaan ini. Jujur aku jengah. Di satu waktu yang membuatku geram pada duniaku.

Dan.. satu hari ini pun berjalan tak begitu menyenangkan. Pagi-pagi sekali aku bangun dengan rutinitas harian yang tak berubah namun terjadwal dalam urutan yang rapi untuk selalu kukerjakan. Begitu suami berangkat ke kantor, aku menjelma sebagai ibu rumah tangga seperti hari-hari sebelumnya. Berhadapan dengan setumpuk lipatan, setelah itu cucian. Mirisnya, sabun cuci yang dibelikan suami tadi pagi membuat tanganku alergi. Panas, dan mengelupas. Ah! Harusnya aku bilang untuk memesan sabun yang biasa aku pakai saat mencuci. Setelah itu? Bergumul dengan buku bacaan. Entah aku yang membaca selelet siput yang berlari, atau memang huruf-huruf yang tertera di dalam buku tersebut membuatku lambat membaca. Semua mengantarku dalam satu kata yaitu 'boring'. Pada akhirnya aku mendarat di sini. Di hadapan PC, mengirim naskahku ke email penerbit, membersihkan semua notif di beberapa akun sosmedku. Baik facebook, twitter, sampai ke email. Terakhir, aku mendarat ke laman ini. Aku harus menulis, entah apa, terserah. Yang jelas aku butuh sesuatu hal sebagai ruang tempatku menumpahkan kesah ini yang tak jelas mengarah ke mana. Mungkin juga karena beberapa hari ini, aku lewati dengan emosi yang mudah terpancing keluar. Barangkali karena situasiku yang sedang hamil dan membuatku menjadi lebih sensitif. Bukan hanya suami yang harus banyak-banyak mengelus dada dengan perubahan sikapku yang berubah-ubah. Tapi aku sendiri terkadang bingung. Sebab suasana hatiku begitu cepat berubah dalam waktu-waktu tertentu dalam hitungan dan jarak yang singkat. Menit ini aku tersenyum, bisa saja di menit berikutnya aku mengeluh hal yang tak jelas.

Apa ini pengaruh perubahan hormon pada ibu hamil? Mungkin saja iya. Hhh, hanya bisa berharap dan berdoa. Semoga Allah mudahkan dan mengabulkan satu persatu doa pada November tahun ini. Aku sudah menulis banyak planning dan target. Sejauh ini, ada banyak yang sudah tercapai meski dalam waktu yang tak cepat. Beberapa lagi masih mengantri untuk lekas direalisasikan. Semoga, Dia berkenan dan bermurah hati untuk mendengar pun mengabulkan harap ini. Aku percaya, Allah sungguh Maha Mendengar. Semoga, semoga ada kabar bahagia yang aku dapatkan bulan ini. Terutama dari penerbit buku tempat naskahku berjuang menentukan nasibnya. Aamiin. Keep spirit. Man jadda wajada! :)

0 Komentar