Satu keyakinan.. bahwa seseorang dapat menjadi lebih baik dengan adanya kritikan. Dan mau belajar berbenah dari setiap kritik yang ada untuk jadi yang terbaik.

Selamat siang menjelang sore. Aku baru pulang dari menghadiri launching buku 'Penumbra' karya dari teman-teman di Komunitas Perdu Magelang. Acaranya lumayan, berjalan lancar, asyik, dan mengalir. Ditambah dihadiri oleh beberapa wajah asing yang memang baru kulihat tadi, karena di kopdar sebelumnya wajah-wajah ini tak datang. Keren! Karena ternyata mereka sosok berpenampilan biasa yang punya talent luar biasa.

Congratulation untuk Dien Ihsani, dkk. Juga selamat untuk buku 'Penumbra'nya. Semoga bisa menjadi cambuk untuk terus melahirkan anak-anak Penumbra selanjutnya. Maaf juga untuk Mas Sobat yang kemarin sempat punya konflik setengah serius denganku. Heheu. Semoga jadi pembelajaran saja ya. Untuk Pak Muhammad Nafi, Pak Amat Sukandar, Mas Puji, juga teman-teman lain yang tadi turut hadir.. terima kasih banyak untuk tambahan ilmu yang sudah dibagi. Beruntung tadi bisa datang, meski beberapa waktu yang lalu sempat mengkonfirmasi kalau tak bisa hadir karena lagi sibuk pindahan rumah. Karena itu, acara ngangkut barang ke kediaman baru kami percepat menjadi malam Sabtu. Kemarin, seharian sudah memforsir tenaga untuk bersih-bersih beberes rumah agar kami bisa menepati janji hari ini. Berhubung mau bawa proyektor untuk pemutaran film pendek Mas Sobat yang sangat menginspirasi sekaligus menyinggung nuraniku. Sungguh ter..la..lu.. tapi kuacungi empat jempol(ditambah dua jempol kaki) untuk filmnya. Haha :)

Sayang banget sih, sebagian penulis dari buku 'Penumbra' ini sendiri berhalangan untuk hadir. Kalau hadir, tentu bisa nambah kenalan dan bisa tahu lebih banyak lagi para pegiat literasi yang beredar di sudut seantero kota Magelang. Salut sebenarnya, meski saat berada di depan.. aku bukan tipe orang yang gampang memuji orang lain. Tapi setidaknya aku selalu mengangguk kagum pada jiwa-jiwa muda maupun tua tetapi memiliki semangat untuk berbagi dan berkarya bersama. Terutama, sebab aku sendiri tengah belajar. Belajar tanpa henti lewat komunitas-komunitas maupun orang-orang baru yang kutemui. ^^

Pulang dari acara Penumbra, aku dan suami berburu ketoprak gado-gado. Nggak sia-sia memang, karena saking enaknya.. suami sampai mau memesan dua bungkus untuk dibawa pulang. Sayangnya cuma bisa bawa pulang satu bungkus berhubung sudah habis. Enak banget, nggak kalah enak sama ketoprak yang ada di tanah kelahiranku. Tahu gini aku nggak perlu terbang pulang cuma buat makan ketoprak ragara ngidam. Hihihi... :D 

***

O ya, hari ini ulang tahun ke-3 blogku 'Bianglala Hijrah'. Ada banyak cerita di blog ini yang sudah menemani perjalanan karyaku. Mulai dari jatuh bangun buat bisa nulis, sampai ngerasain kebahagiaan karena ikhtiar membuahkan hasil begitu karya pertamaku terbit dalam bentuk buku, kegalauan saat naskah tak lolos, dan masih banyak lagi. Karena itu, tawaran dari suami yang mau membeli blogku dengan iming-iming sekian juta tak juga kuindahkan sampai sekarang. Bukan karena aku tak bisa punya blog lain. Melainkan jasa dan kesetiaan blog inilah yang membuatku berat melepasnya. Blog ini alasanku untuk tetap menulis saat aku memutuskan untuk istirahat sejenak, saat kepercayaan diriku menghilang hanya karena satu-dua kegagalan, juga karena kebahagiaan atau kesedihan yang senantiasa pasang surut. Blog ini telah banyak merekam sekian pergulatan hati dalam bentuk aksara.

Alhamdulillah, mungkin sudah banyak kemajuan. Baik dari tulisanku maupun tampilan blog 'Bianglala Hijrah' yang terus berbenah lebih baik demi pembaca kami. Syukran kepada Rabbi yang telah memberikan kemudahan dan banyak jalan bagi karyaku hingga dapat berkembang sejauh ini. Juga tak menyangka karena di tahun ketiga, blog 'Bianglala Hijrah' sudah memiliki 117 follower dan 41.465 pengunjung. Sebuah pencapaian yang jauh dari perkiraanku. Barangkali karena selama ini aku hanya giat menulis. Menulis untuk diri sendiri dan orang lain. Saat aku menulis di blog.. aku menulis untuk diri sendiri, tapi ada kalanya pula aku menulis untuk orang lain. Begitu pula saat aku menulis dalam bentuk buku, meski sudah jelas tulisan itu tertuju untuk pembaca. Selama ngeblog aku juga tak pernah meminta kepada teman-teman/blogger lain untuk memfollow blogku. Jadi melihat follower yang terus bertambah, ada kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri. Aku merasa mereka telah peduli pada apa yang aku tulis. Entah itu senang atau tertarik dengan tulisan-tulisanku, hingga mau mengikutinya. Ini yang jadi motivasi tersendiri untuk terus menulis lebih baik. Bukan hanya untuk kepuasan pribadi, seperti kata Pak Muhamad Nafi. Melainkan untuk orang lain..

Bahagia memang, saat sebagian pengunjung blog menyatroni akun sosmedku dan menyatakan pujian untuk postingan-postingan rutinku di blog. Mereka bilang tulisanku bagus, mengalir, juga inspiratif. Aku tak tahu apa itu benar atau tidak, karena aku sendiri tak bisa menilai karakter atau keapikan tulisanku. Pembacalah yang menilai. Dan aku lagi-lagi hanya menulis, menulis, dan terus menulis. Hingga rutinitas menulis telah menjadi dahaga juga rasa lapar yang sangat menggigit begitu aku jarang menuangkan isi kepala dalam bentuk tulisan. Aku kecanduan tepatnya. :)

Mungkin blog bisa dikatakan jembatan pertama bagiku sebelum memasuki dunia penerbitan. Tetapi blog bukan jembatan pertama yang menjembatani minatku dalam menulis, mengingat beberapa karya yang sebelumnya pernah terbit di beberapa media. Jauh sebelum aku getol menulis antologi, juga cerpen-cerpen yang terangkum dalam kumcer tunggal. Tak lupa berterima kasih pada my editor pribadi (yaitu suami) karena sudah membantuku untuk berkembang lebih baik dua tahun ini. Terima kasih telah menjadi pengkritik pertama sekaligus pembaca setia yang mau diajak sharing, yang telah memberikan masukan pedas manisnya secara jujur dan terbuka. Semua itu berarti banyak, sebab tanpa dukungan orang lain maupun orang-orang terdekat, aku tentu takkan sePeDe ini untuk terus melahirkan karya-karya terbaru meski masih diliputi banyak kekurangan sebagai penulis pemula yang terus belajar. Aku merasa bahwa aku sendiri masih pemula. Sungkan rasanya kalau ada yang memanggilku 'Mbak Penulis' mengingat belum banyak prestasi baik yang telah kutorehkan dalam dunia literasi. Tetapi aku yakin dan akan terus berusaha. Bahwa suatu saat nanti semua bisa saja terwujud nyata. Aku hanya berharap karya-karyaku dapat dikenal luas, bermanfaat, dan terus ada kesempatan untuk berkarya lebih baik. Juga semakin banyak bukuku yang terbit dan beredar.

Tak lupa pada para stalker akun sosmed maupun blogku yang diam-diam terus mengikuti. Sungguh, sesekali muncullah dengan kritik terbaik kalian. Aku butuh kritik lebih yang dapat membuatku maju dalam berkarya. Aku butuh kritik tulus untuk perbaikan tulisanku ke depan. Juga kepada teman-teman yang sudah setia mendampingi dan membimbing langkah pemula ini untuk terus menoreh jejak di dunia literasi, terima kasih banyak untuk saran dan masukan kalian yang sangat bermanfaat. Satu keyakinan.. bahwa seseorang dapat menjadi lebih baik dengan adanya kritikan. Dan mau belajar berbenah dari setiap kritik yang ada untuk jadi yang terbaik. 

Senang banget karena rumah keduaku ini bisa tetap dihuni meski ada banyak pula kisah terjal yang menghias di dalamnya. Insha Allah untuk memperingati ulang tahun blogku, aku mau ngadain giveaway plus lomba menulis khusus buat para blogger se-Nusantara, juga teman-teman pegiat literasi lainnya. Mohon doanya ya.. Syukran katsiran :)

5 Komentar

  1. koreksi :
    Amat Sukandar
    bukan "Amat Iskandar"

    (mBilung) ;)

    BalasHapus
  2. Baru sempet buka postingan ini. Hehe.
    Sayang banget aku gak bisa hadir di launching Penumbra kemarin. :(
    Eh ya, selamat ulang tahun buat bog-nya. Terus menginspirasi! ^^

    BalasHapus

Assalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)