Jiwaku sudah tidak berada di sini
Terbagi. Entah ke mana? 
Sisa harapanku pun mulai punah
Lihat bulir putih ini?
Bukti bahwa semua kini sudah tak bermakna.

Bisu. Aku bisu dalam kata
Sebab tak dapat berujar apa-apa
Apalah yang dapat aku lakukan? Tak ada. 
Sama sekali tak ada
Bahkan nafas pun kini seolah tak memberi cela yang lapang pada tarikan nafasku
Sesak. Ha, apa yang membuat keadaan kian membutakan pijaran bintang yang dulu berpendar indah?

Masa mengambil alih bahagiaku menjadi duka
Mengapa? Apa yang sebenarnya terjadi? 
Lihat raga yang kini kian mengurus?
Sekali lagi bukti. Ya, bukti.
Betapa derita telah mengikis habis segalanya.

Bianglala Hijrah, 12062012

4 Komentar

  1. betapa derita telah mengikis habis segalanya....
    asik banget rangkaian katanya.

    salam sehat selalu yah, sudah difollow dgn sukses tuh.

    BalasHapus
  2. rangkaian katanya sangat indah "Betapa derita telah mengikis habis segalanya"...

    langsung memfollow #23, folbek yah bila berkenan

    BalasHapus
  3. rangkaian katanya sangat indah "Betapa derita telah mengikis habis segalanya"...

    langsung memfollow #23, folbek yah bila berkenan

    BalasHapus
  4. Cilembu Thea@ Iya terima kasih banyak. Dengan senang hati :)

    BalasHapus

Assalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)