Hijrah Si Bianglala Hijrah

Bismillahir rahmanir rahim..

Seharusnya catatan ini aku tulis pada awal di bulan Juni ini. Namun, dikarenakan keadaan juga situasi yang tidak mendukung. Jadinya kesempatan itu baru datang pada hari ini. Syukurku pada Illahi Robbi yang telah memberikan begitu banyak nikmat yang tidak terhitung dengan kesadaran hingga detik ini. Di mana Allah masih memberiku kekuatan dan daya untuk kembali menulis di Bianglala Hijrah.

Ingin sekali membahas tentang hijrah. Ya hijrah!

Siapa yang tidak tahu dengan kata atau kalimat yang satu ini. Sedikit mengulas mengenai apa itu hijrah. Hijrah dalam arti perpindahan/migrasi. Wahh.. Kalau sudah membahas ini, jadi ingat dengan kisah baginda Rasulullah Saw, saat beliau dan pengikutnya berhijrah dari kota Mekkah ke Madinah pada tahun 611.

Kembali ke topik pertama. Ini adalah kisahku, pengalaman yang memberi pemahaman, apa itu dan bagaimana hijrah. Allah begitu agung dengan segala rencanaNya, meski manusia sudah merancang sebuah rencana dengan begitu detail dan sempurna. Tapi lagi-lagi itu semua hanya bisa menjadi rencana usang jika tidak tergerak atas izin Allah. Begitu juga dengan rencanaku yang telah dirubah oleh Allah, sejak dulu tidak ada sedikitpun niat untuk meninggalkan kota atau tanah kelahiranku. Meninggalkan semua hal indah yang pernah ada di sana meski hanya beberapa saat. Meninggalkan orang-orang yang dulu setia hadir di setiap episode hidupku.

Tepat di usia tujuh belas tahun (17th). Aku memutuskan untuk pergi meninggalkan kota kelahiranku. Entah apa yang menarik diriku waktu itu hingga begitu yakin dengan keputusan yang telah bercokol kuat pada relung jiwa gadis tujuh belas tahun itu. Berbekal uang yang hanya berjumlah dua puluh lima ribu rupiah dan baju seadanya, tidak lupa juga beberapa buku bacaan yang setia menemani perjalanan. Segenap doa restu dari kedua orangtua, meski ada beberapa orang dari keluargaku yang mencibir niat yang katanya mengada-ada ini. Aku optimis melangkah keluar dengan niat untuk hijrah menuju hal yang lebih baik lagi.

Saat itu, aku merasa tinggal dan menetap di tempat yang mana aku pernah dilahirkan. Bukan pilihan yang baik jika aku ingin berkembang. Apalagi aku menggenggam sebuah cita-cita dan mimpi. Bagaimana mungkin bisa terwujud dari tempat dan daerah kecil seperti ini. Belum lagi sarana dan prasarana yang sama sekali tidak memadai waktu itu.

"Bismillah.." Perjalanan dimulai. Ternyata tidak semudah yang aku kira. Untuk bertahan hidup di tanah orang, aku harus pandai-pandai membawa diri, terutama aku adalah seorang wanita. Allah benar-benar memberiku banyak pelajaran dari semua yang aku alami di tanah perantauan ini. Berbagai macam kesulitan seolah menjadi teman sehari-hariku. Tapi aku bersyukur, karena Allah tidak menelantarkanku di sini. Allah masih menjagaku dengan memberikan fasilitas yang masih bisa dikatakan layak. Sebab aku tidak ditakdirkan untuk jadi gembel jalanan. Hehe...

Niatku hingga hari ini, agar langkah ini terus bisa terarah ke jalan yang Allah ridhoi. Terus hijrah untuk menjadi muslimah atau akhwat Allah yang sholehah. Terus memperbaiki diri, tumbuh menjadi sosok wanita dewasa yang matang secara sikap mau pun kepribadian. Dan masih banyak lagi hikmah serta nikmat yang aku dapat selama berada di tempat ini.

Dan, entah ini akan menjadi akhir dari perjalananku atau bahkan akan menjadi awal dari perjalananku yang sebenarnya. Hanya tinggal menghitung beberapa hari lagi, aku akan menempuh perjalanan yang semoga saja baik dan selamat sampai tujuan. Targetku hijrah ke Malang!

Mengejar ilmu yang belum tercapai. Menggapai mimpi yang belum terjangkau. Iya! yakin Allah mengiringi langkahku.

Maaf yaa.. Kisah perjalananku dari awal hingga sekarang tidak aku bahas tuntas di sesi ini. Namun insya Allah, jika Allah mengizinkanku untuk menulis sebuah buku. Semoga saja kisah ini bisa segera tuntas aku tulis. Aamiin! ^_^