Jika esok aku tiada.

Sering terlintas di benak ini. Memikirkan kata yaitu kematian. Begitu mudah seolah tanpa beban. Tapi jujur di dalam hati ada ketakutan yang begitu kuat mendera batin. Bagaimana mungkin jiwa ini rela meninggalkan raga menghadap Illahi. Tanpa bekal amal yang memadai. Sering berujar lirih hati ini. Salah satunya seperti saat aku tengah mengendarai sepeda motor. Tiba-tiba terlintas begitu saja dan pikiran itu mengalir begitu saja seiring dengan gumaman hatiku.

"Ya Allah.. Seandainya engkau menghendaki saat ini, detik ini, mungkin bisa saja hal yang tidak pernah aku inginkan akan menimpa diriku. Aku takut Allah. Aku takut. Masih banyak kesalahan yang belum sempat terminta ampun. Masih banyak kesalahan yang belum terbaiki dengan amalan sholeh yang baik."

Siapapun yang mendengar kata atau kalimat "Kematian" pasti mengalami hal yang sama. Sewajarnya yang orang-orang sering rasakan. Ada perasaan haru, takut, sedih, was-was dan sebagainya. Semua jelas campur aduk di dalam benak. Atau bisa saja hal apa yang selama ini tidak pernah sedikitpun tergambar dan ada di dalam pikiran kita, melintas begitu saja. Begitu runtut dan detail. Seperti mengulang kembali episode-episode masa lampau yang pernah ada di dalam hidup kita. Mengulang kembali penyesalan yang kini hadir dan begitu kuat mendera batin yang hampa akan cahayaNya.

Lirih kemudian berkata : "Masih adakah ampunan dariNya?"

Makna kematian. Begitu dekat rasanya. Menyadarkan. Meski hati itu pernah sekeras batu sekalipun.


0 Komentar