Apa jadinya jika seorang nenek yang menderita penyakit alzheimer di hari tuanya justru menjadi saksi mata atas insiden tabrak lari yang mencelakakan sang cucu?

Film komedi keluarga ini bercerita tentang kehidupan seorang duda yang diperankan oleh Lee Hee Joon sebagai Doo Won, Lee Jin Joo sebagai Boo Mi anak dari Doo Won, dan aktris kawakan Na Moon Hee yang berperan sebagai nenek Santa Oh Moon He yang selalu saja mengancam hendak bunuh diri dengan memanjat ke pohon setiap kali berulah saat penyakit pikunnya kambuh.

Awal menonton saja kita sudah disuguhkan dengan aksi nenek Moon Hee yang mencukur bulu anjing peliharaan mereka yang bernama Anja, begitu pula rambut Bo Mi yang dipangkas pendek menggunakan mesin pencukur.

Kemudian datanglah Park Ji Young yang berperan sebagai saudara Doo Won bernama Song Won Jang ke rumah tersebut. Dia berteriak memanggil-manggil sang bibi yang tak lain adalah nenek Moon Hee dan menggerutu sebab lagi-lagi nenek Moon Hee atau lebih akrab disapa nenek Santa, mencabut seluruh saklar kulkas disusul dengan teriakan keras Bo Mi yang menangis dari arah kamarnya.

Scene pembuka, penonton akan diajak tertawa dengan ulah si nenek Santa. Alih-alih mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya, ia justru mengancam Doo Won untuk gantung diri di sebuah pohon yang untungnya patah ketika nenek Santa secara tak sengaja tergelantung dengan tali yang dia lilit sendiri ke lehernya.

Suatu malam, Doo Won diam-diam pergi keluar saat mengira Bo Mi dan nenek Santa sudah terlelap. Si nenek yang juga menunggu kepergian Doo Won lantas bergegas mengajak Bo Mi untuk berjalan-jalan keluar rumah.

Di tempat lain, Doo Won yang telah berada di rumah karaoke bersama beberapa teman dan perempuan penghibur mendapat sebuah telepon yang mengabarkan bahwa Bo Mi mengalami kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit. Doo Won seakan tak percaya menyangka dirinya hanya sedang beroleh telepon usil. Sampai akhirnya si penelepon kembali menghubunginya. Doo Won pun dengan terpaksa meninggalkan perempuan yang baru saja menghadiahinya satu kecupan di pipi.

Sesampainya di rumah sakit, Doo Won yang semula tak percaya sontak menangis berteriak melihat Bo Mi bersimbah darah dan dinyatakan koma oleh dokter yang menanganinya. Nenek Santa yang menghampiri Doo Won dan memanggil anaknya dengan panggilan Oppa sebab penyakitnya kembali kambuh, hanya membuat suasana semakin kisruh.

Nenek Santa terus saja berbicara aneh hingga Doo Won harus membawa keluar sang ibu dari ruang rawat tersebut. Scene di mana penonton akan tertawa ketika nenek Santa berulang kali berkata "belakangnya tampak lebar.." tepat ketika seorang perawat tengah mengecek kondisi Bo Mi. Tentu saja ini membuat salah paham seolah ucapan itu ditujukan untuk sang perawat.

Siapa sangka bahwa ucapan si nenek Santa berhubungan erat dengan insiden kecelakaan yang membuat koma sang cucu.

Ketika detektif dan pihak kepolisian tak juga menemukan bukti serta petunjuk apapun, tiba-tiba kondisi Bo Mi kritis sebab alat bantu hidupnya dimatikan seseorang yang diduga nenek Santa lah pelakunya.

Doo Won marah dan membawa pulang sang ibu. Di rumah, di tengah rasa kalut akan ketakutan kehilangan sang putri. Doo Won menyalahkan ibunya atas kecelakaan yang menimpa Bo Mi beserta kepergian istrinya dari rumah.

Nenek Santa yang bingung sekaligus sedih tiba-tiba teringat sesuatu. Sekeping ingatan yang kembali menghampiri kepalanya. Ia pun kemudian menggali tepat di belakang kandang milik Anja, anjing mereka. Nenek Santa memberikan hasil penemuannya pada Doo Won yang menangis haru sebab sang ibu mengikat satu-satunya alat bukti insiden kecelakaan itu dengan roti coklat kesukaan nenek Santa.

Bagaimanapun, kondisi nenek Santa yang menderita alzheimer tak dapat sepenuhnya disalahkan. Doo Won berterima kasih pada ibunya yang telah menemukan alat bukti di lokasi kecelakaan malam itu.

Doo Won pun mengingat janjinya pada Bo Mi bahwa dia sendiri lah yang akan menemukan pelaku tabrak lari anaknya. Doo Won bertekad untuk melakukan penyelidikan sendiri dibantu nenek Santa yang kadang ingat, terkadang pula lupa. Tetapi penyelidikan mereka menjadi semakin tak biasa.

Di beberepa scene kita diajak ke masa lalu Doo Won dan ibunya. Dua orang yang sama-sama menyimpan luka masa lalu dan berusaha menyembuhkannya.



Doo Won yang berkali-kali menyalahkan sang ibu, tetapi dirinya tahu bahwa bagi nenek Santa si Poli panggilan kecil untuk Doo Won adalah segalanya bagi nenek Santa. Kendati ingatannya diranggas penyakit alzheimer, nenek Santa selalu mengingat kenangan di mana Doo Won kecil nyaris dicelakai ayahnya sebab terlahir dengan enam jari.

Film ini benar-benar membuat kita merasakan banyak rasa dalam waktu bersamaan. Lucu, sedih, tersentuh, semakin greget karena sang nenek penderita alzheimer ini lah yang menjadi saksi tunggal untuk dapat membuka tabir sebenarnya.

Di sepanjang pencarian mereka, ingatan nenek Santa seolah puzzle yang pelan-pelan mulai tersusun urut dan menemukan kunci penting atas kasus yang mereka tengah selidiki.

Lantas, berhasil kah Doo Won dan nenek Santa menemukan siapa pelaku tabrak lari Bo Mi?

Bagaimana nenek Santa membantu Doo Won bersama ingatannya yang hilang timbul? Tak ingin spoiler, aku menganjurkan kalian untuk segera menonton utuh filmnya. Rekomend!

Film ini memberikan kita pesan moral tentang jalinan kasih antar ibu dan anak yang selamanya takkan pernah terputus bak menebas air dengan pedang, ditebas lagi dan lagi tetap akan kembali bagaimana sedia kala.

Kesungguhan dan perjuangan seorang ayah dalam memecahkan kasus kecelakaan putrinya.

Sosok Bo Mi yang begitu manis dan memiliki hati yang bening khas anak-anak, tak sekalipun menyalahkan sang nenek karena menjadi sebab kepergian ibunya. Bo Mi tetap menyayangi nenek Santa sepenuh hati.

Namanya drama komedi keluarga, tentu ada lucu dan sedihnya tetapi tak sedikit pesan berharga yang begitu inspiratif dapat kita petik tatkala usai menonton film ini. Jangan lupa sedia tisu ya, karena ada beberapa scene yang membuat kita akan menangis dan tertawa secara bersamaan. Gandeng pasangan, anak-anak, sahabat, dan anggota keluarga lainnya, untuk nonton bersama.



Judul : Oh! My Gran

Tanggal rilis : 18 September 2020

Sutradara : Jeong Se-Gyo

Durasi film : 109 menit


Happy watching! Semoga bermanfaat :)

_________________________


Magelang, 17 Januari 2021

copyright : www.bianglalahijrah.com

2 Komentar

  1. Makin sering nonton hasil sineas Korsel ini saya semakin kagum dengan kemampuan penulisnya yang kece badai. Mereka pandai mengembangkan ide yang ada dalam keseharian kita. Tapi kita kok ya gak terpikirkan oleh kita. Salut!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya bener banget. Nggak ada salahnya dong belajar tehnik dari mereka. Sering nonton secara nggak langsung kita bisa sambil belajar bagaimana cara mereka meramu plot twist yang kece badai hehe. Terima kasih sudah berkunjung ke laman ini :) jangan bosan-bosan yaa

      Hapus

Assalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)