Pada bulan suci Ramadan menjadi momentum untuk lebih mendekatkan diri pada Allah. Dimulai dari shalat lima waktu, berjamaah di masjid, menunaikan shalat tarawih, tadarrus membaca Al-Qur'an, berpuasa di siang hari, dan masih banyak lagi ibadah lain yang Allah lipat gandakan pahalanya selama bulan suci Ramadan. Hanya saja, wanita memiliki siklus haid setiap bulannya. Sehingga ada waktu tertentu pada bulan Ramadan, kita harus cuti dari ritual ibadah tersebut.

Tetapi jangan murung ya, shalehah. Sedih boleh. Sebab, jika ada kesedihan yang melingkupi hati tatkala tamu bulanan datang dan kendala menunaikan ibadah menjadi tertunda, maka itu menjadi tanda dari segepok keimanan dalam dada. Seperti halnya sebuah kisah pada zaman Nabi, tatkala para shahabat menangis sebab tak bisa ikut perang tabuk dan berangkat ke medan jihad, karena Rasulullah tak memiliki biaya untuk memberangkatkan mereka. Maka inilah tanda keimanan kepada Allah, tatkala hati bersedih sebab tak bisa beribadah kepada-Nya.

Pun, ketika seorang wanita telah berniat untuk menunaikan berbagai ibadah di bulan suci Ramadan. Jangan merasa rugi sebab waktu khusus tersebut terkendala haid, karena kita tetap mendapatkan pahala dari amalan yang telah diniatkan sebelumnya. Lantas apa saja amalan-amalan yang dapat wanita haid lakukan pada bulan Ramadan, tanpa mengurangi pahala dan keutuhan dari niat tersebut. Yuk, kita ulas bersama :)

1. Memperbanyak Sedekah

Dalam hal ini Islam telah menganjurkan kepada kita untuk senantiasa memperbanyak sedekah. Sesuai firman Allah, "Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui." (QS al-Baqarah [2]: 261)

Pada satu riwayat juga dijelaskan agar wanita memperbanyak sedekahnya. Sebab sedekah itu bisa menghindarkannya dari petaka dan bencana. Tatkala Rasulullah dalam perjalanan untuk melaksanakan shalat hari raya dan melewati segerombolan wanita, Rasulullah SAW lantas bersabda, "Wahai para wanita, bersedekahlah. Sesungguhnya telah diperlihatkan kepadaku bahwa kalian adalah penghuni neraka yang paling banyak." (HR. Bukhari)

2. Menghadiri Majelis Ilmu Dalam Rangka Tholabul 'Ilmi

Kendati haid kita tetap diperbolehkan menghadiri berbagai kajian dengan niat menuntut ilmu dan menambah pengetahuan dalam diri serta dalam rangka mengisi waktu dengan perkara yang bermanfaat. Hal ini juga berkenaan dengan isi hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, "Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu niscaya Allah Subhanahu wa Ta'ala menunjukkan jalan menuju surga baginya."

3. Perbanyak Dzikir dan Doa

Ketika haid perkara-perkara yang diwajibkan seperti berpuasa di bulan Ramadan, shalat lima waktu, membaca Al-Qur'an, menjadi larangan yang tak boleh dikerjakan. Tetapi bukan berarti kita harus membiarkan semangat ibadah melemah begitu saja. Sebab saat haid kita sedang diberi jeda untuk menjauhi larangan berpuasa, tentu saja larangan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Dituturkan dari Nu'man ibn Basyir r.a. bahwa Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya doa adalah ibadah." (HR Imam yang Empat. Hadis ini berstatus sahih menurut At-Tirmidzi.)

Dzikir dan doa tidak pula disyaratkan bahwa yang melakukannya harus dalam keadaan bersih dari hadas. Termasuk pula wanita yang sedang haid. Jadi bagi yang sedang berhalangan diperbolehkan membaca dzikir seperti tasbih, takmir, tahlil, tahmid dan istighfar serta memperbanyak doa pagi maupun petang semampunya.

4. Membaca Buku/Kitab yang Bermanfaat

Satu lagi yang bisa dijadikan rutinitas positif tatkala haid, yakni membaca buku serta kitab-kitab agama yang dapat merecharge ruhiyah kita tatkala aktivitas ibadah berjeda. Jahizh (seorang penulis Arab) memberi nasehat, ia berkata "Buku adalah teman yang tidak suka memujimu dan tidak menyeretmu kepada kejahatan. Ia adalah sahabat yang tidak membuatmu bosan, dan ia adalah tetangga yang tidak mengancam keselamatanmu. Ia adalah sahabat yang tidak berniat untuk memeras kebaikan darimu dengan rayuan, dan ia tidak akan menipumu dengan kepalsuan dan dusta."

Ada banyak sekali manfaat baik yang akan kita dapatkan ketika membaca buku-buku yang bermanfaat dan dijadikan sebagai rutinitas. Ruhiyah seolah beroleh stimulus, ibarat baterai yang te-recharge penuh, pun dapat menajamkan daya intelektual diri. Seperti yang dijelaskan dalam buku "Membuatmu Tergila-Gila Membaca" oleh penerbit Pro-U Media.

Sebuah mahfudzat atau kata mutiara Arab yang berbunyi, "Sebaik-baik teman duduk setiap waktu adalah buku."

Masyaa Allah, tatkala membaca buku yang bermanfaat diniatkan untuk menambah pemahaman berlandaskan Lillah. Insyaa Allah berbuah pahala pula.

5. Menyiapkan Menu Berbuka & Sahur Bagi yang Berpuasa

Siapa bilang saat haid kita tak dapat beroleh pahala serupa ganjaran orang-orang yang berpuasa? :)
Dalam sebuah hadits riwayat At-Tirmidzi. Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang memberi makan orang yang berbuka, dia mendapatkan seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun."

Jadi, kendati haid Allah tak menutup kesempatan untuk beroleh pahala serupa orang yang berpuasa. Caranya pun cukup dengan menyediakan iftar untuk orang-orang yang berpuasa. Masyaa Allah.. dimudahkan sekali bukan?

6. Aktif Berkegiatan Sosial/Membantu Orang Lain

Satu lagi amalan yang dapat menuai pahala pada bulan Ramadan kendati berhalangan. Bisa dengan berbagi ilmu atau mengisi sebuah majelis taklim, memberikan santunan pada anak-anak yatim, aktif di kegiatan Posyandu barangkali, membantu kesulitan orang lain bisa dimulai dari lingkungan sekitar kita, hingga dapat meringankan beban orang lain. Pada bulan Ramadan, ada sekelompok komunitas yang turun ke jalan dan berbagi takjil/iftar bagi orang-orang yang masih di jalan/perjalanan menuju pulang menjelang waktu berbuka. Ini sebentuk kegiatan sosial yang bisa dilakukan. Selain dapat menjalin sekaligus mempererat tali ukhuwah Islamiyah insyaa Allah mendatangkan berkah dan keridhoan Allah.

Dituturkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah bersabda, "Barangsiapa melepaskan kesusahan dunia dari saudaranya mukmin, Allah akan menghilangkan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa menutupi (aib) seorang Muslim, Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia menolong saudaranya." (HR. Muslim)

7. Menjaga Lisan dan Perbuatan

Ada satu momok yang melanda sebagian wanita saat haid. Yaitu mood yang berantakan, menjadi mudah marah dan cepat tersinggung. Bisa jadi karena faktor hormon di dalam tubuh serta ketidaknyamanan yang dirasa saat haid. Ketika amarah terpancing, segera redam emosi dengan perbanyak istighfar. Tetap lah menjaga lisan dan perbuatan kita agar tak justru mendatangkan dosa.

8. Silaturahmi

Hari ketiga berpuasa, sudah meluangkan waktu untuk silaturahmi ke mana saja? Ke orangtua, mertua, saudara terdekat barangkali? Dituturkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, "Siapa saja yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia mempererat tali silaturahmi." (HR. Al-Bukhari)

Nah, jangan menunggu lebaran baru akan bersilaturahmi ya. Tetapi ini menjadi satu dari delapan amalan baik yang bisa kita lakukan saat haid, agar Ramadan tetap berlalu dengan khusyuk, tetap beroleh pahala dan ampunan dari-Nya. Penuh manfaat dan mendatangkan keberkahan serta keridhoan Allah insyaa Allah.


Sekian ulasan dari saya, berdasarkan kiat-kiat yang juga diterapkan oleh diri sendiri. Dan hasil diskusi antar ummahat di sosial media mengenai amalan-amalan apa saja yang diperbolehkan selama haid. Karenanya saya menulis lebih detil beberapa amalan yang diperbolehkan sembari menukil dalil dari kitab acuan mengenai hal ini. Semoga bermanfaat, aamiin insyaa Allah.
_____________________________

#Day 3
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChallenge30HRDC
#30HariRamadhanDalamCerita
#bianglalahijrah
_____________________________

Kitab referensi : 
- Bulughul Maram karya Ibn Hajar Al-Asqalani 
- Fiqh as-Sunnah Lin-Nisa' karya Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim

copyright : @bianglalahijrah
Magelang, 8 Mei 2019
[Image Source : by Google Pinterest]

9 Komentar

  1. Intinya tetap banyak hal bermanfaat yang bisa dilakukan meski ibadah wajib off yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, bund. Amalan sunnah yang insyaa Allah mendatangkan pahala pula 😊🙏

      Hapus
  2. Intinya tetap banyak hal bermanfaat yang bisa dilakukan meski ibadah wajib off yaa

    BalasHapus
  3. aku msh bingung yg ttg membaca alquran, krn ada 2 ustad yg aku tanya, punya jawaban beda. yg mengizinkan utk ttp dibaca, yg 1 nya lg melarang. bingung.... aku sendiri krn ada 2 pendapat beda gitu, masih galau... kadang2 aku ttp baca walo sedang haid, tp kadang2 ga...

    Tp syukurnya masih banyak amalan lain selama ramadhan yg bisa dipilih kalo wanita sedang haid yaaa :).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, memang ada dua pendapat berbeda. Tetapi setahuku boleh kok baca mushaf terjemahan, atau baca Al-Qur'an via aplikasi di android :)
      Tentunya masih banyak lagi amalan lain yang bisa dilakukan saat haid, ini baru delapan di antaranya. Semoga bermanfaat, terima kasih sudah tinggalkan jejak ^^

      Hapus

Assalamu'alaikum. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan di Blog saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lupa tinggalkan jejak baik di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup ya. Ditunggu kunjungan selanjutnya :)